Mohon tunggu...
Kholishotul Urfiah
Kholishotul Urfiah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Halo teman-teman terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyemprotan Disinfektan Salah Satu Cara Alternatif Menghambat Penyebaran Virus Corona

14 November 2020   17:50 Diperbarui: 14 November 2020   17:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar tidak keliru dalam menyemprotkan cairan disinfektan, kita dapat mengikuti panduan bagaimana cara menggunakan disinfektan yang benar:

  • Memakai sarung tangan sekali pakai sebelum membersihkan dan menggunakan cairan disinfektan. Sarung tangan ini berfungis untuk mencegah iritasi pada kulit.
  • Bersihkan permukaan benda menggunakan sabun dan air terlebih dahulu, lalu semprotkan cairan disinfektan. Membersihkan dengan sabun dan air membantu mengurangi kuman atau bakteri dan kotoran seperti debu, lumpur dipermukaan benda.
  • Lakukan pembersihan secara rutin ke permukaan benda yang sering di sentuh di tempat umum
  • Setelah selesai proses penyemprotan disinfektannya, lepas sarung tangan kemudian mencuci tangan yang benar terlebih dahulu menggunakan sabun dan air mengalir minimal selama 20 detik
  • Usahakan mengurangi kontak langsung cairan disinfektan ke tubuh kita.  

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan untuk tidak menyemprotkan disinfektan secara langsung ke tubuh atau pakaian manusia. Hal itu karena menyemprotkan disinfektan pada tubuh seseorang tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke tubuh. Menyemprot bahan-bahan kimi seperti tiu membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lender, contohnya: mata dan mulut. 

Bahan- bahan kimia yang dimaksud ialah alcohol atau klorin hanya bisa memusnahkan virus atau bakteri pada permukaan benda. Pemerintah juga menyebutkan larutan disinfektan ini hanya bisa memberihkan permukaan benda yang berpotensi terdapat banyak virus atau bakteri atau mikroorganisme dan tidak di anjurkan untuk menyemprotkan ke tubuh manusia atau pakaian manusia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun