Jika memang iya, sungguh, keinginanku untuk panjang umur akan kupertimbangkan kembali. Panjang umur boleh, tapi mungkin tidak terlalu panjang sampai tergolong umat akhir zaman. Umat yang bangga dengan dosanya, tidak mau diatur agama, dan nutut terhadap kedatangan Dajjal laknatullah. Sungguh, aku tidak mau hidup sampai kiamat.
Akhirnya, aku melakukan konsultasi ke beberapa pihak. Dokter, dukun, dan kyai. Menurut dokter, itu adalah efek dari banyak pikiran. Kata dukun, itu adalah gambaran tentang masa depan orang-orang akhir zaman. Dan menurut kyai, aku hanya disuruh perbanyak istighfar, diberikan suatu amalan, dan disuruh mendekatkan diri pada Tuhan. Ya, hanya itu saja.
Tapi aku masih belum puas. Meski setelah mengamalkan amalan yang diberikan oleh kyai dan terbukti manjur, mimpi itu sudah tidak datang setiap malam, tapi tetap saja, suara-suara mengenaskan itu masih tetap terngiang di kedua telingaku. Baik saat hendak tidur, belanja kebutuhan dapur di pasar, dan aktivitas lainnya.
Dari peristiwa ini, aku hanya berharap semoga aku bisa menjadi hamba yang taat dan selamat meski sudah masuk dalam lingkaran akhir zaman. Ditakdirkan menjadi hamba yang mendapatkan rahmat dari Tuhan. Ditakdirkan untuk hidup bahagia selamanya di akhirat. Amiin ya Robal Alamiin***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H