Mohon tunggu...
M. Kholilur Rohman
M. Kholilur Rohman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pegiat literasi yang berasal dari Kota Sumenep sekaligus Murabbi Ma'had Sunan Ampel Al-Aly (MSAA) UIN Malang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Entah pada Siapa

19 Juli 2019   15:53 Diperbarui: 19 Juli 2019   16:01 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah satu bulan berada di semester tiga, rumah kost putri yang berada di balik masjid itu bertambah satu orang. Ya, wanita dengan rambut sebahu, kulit kuning langsat, dan body seksi dapat ditemui pada dirinya. Orang yang paham masalah kecantikan, pasti akan memastikan bahwa dia memang rajin melakukan perawatan. Mulai dari rambut, wajah, tubuh, dan yang lainnya. Sungguh mempesona.

Selama satu minggu dia masih harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Mulai dari cuaca, watak teman, budaya kost, dan cara berinterakmsi yang benar. Sebagai seorang mahasiswi, tentu hal itu tidak akan terlalu sulit. Apalagi dia memang tipe orang yang bersosial tinggi dan cepat tanggap dengan segala keadaan.

Pada suatu pagi.

"Angkat itu," perintah yang satu pada yang lain.

"Ok,"

"Di situ juga," perintahnya balik.

"Ok,"

Terlihat enam penghuni rumah kost itu sedang membersihkan tempat tinggalnya. Ada yang mengepel, menata barang, dan membuat status terbaru agar orang banyak tahu bahwa dia sedang bersih-bersih. Musik diputar dengan volume nyaring hingga terdengar ke seluruh penjuru rumah. Mumpung lagi libur dan ibu kos sedang tidak ada. Mungkin juga sedang menikmati liburan di tempat yang berbeda.

Seperti biasa, di pagi hari Aldi akan keluar dari kamar, memakai sepatu, lengkap dengan celana olahraga yang baru ia beli kemarin, kemudian pergi melangkah dengan headset yang tertempel di kedua telinganya. Rute lari pagi Aldi kali ini berubah. Sebelumnya ia tidak pernah melewati jalan sempit samping masjid yang menghubungkan ke kost putri. Tapi entah mengapa, hari ini dia melewati jalur itu.

Tepat setelah keluar gang kecil, asap langsung menyerang Aldi dengan aromanya yang selalu tidak mengenakkan. Asap tersebut muncul dari pembakaran sampah yang berada di dekat pohon mangga yang sangat besar. Dengan cepat Aldi menghindar darinya dan mencari udara segar kembali. Dua lubang hidung ia tutupi dengan jari jempol dan telunjuk.

Setelah keluar dari zona asap, Aldi menemukan sebuah rumah dengan beberapa penghuninya sibuk membersihkan semua bagian yang terlihat kotor. Sebagian dari mereka memakai pakaian yang bisa membuat seorang lelaki semakin bergairah. Kemudian Aldi berhenti sejenak. Dia melihat wanita baru itu. Keduanya saling menatap. Terdapat sesuatu yang masih menjadi rahasia di kedua mata mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun