OK, sebelum kita menyelam lebih dalam mengenai tantangan globalisasi, apa sih sebenarnya globalisasi itu?
Yups, globalisasi bisa diartikan sebagai proses dimana batas-batas dalam suatu negara menjadi bertambah sempit karena adanya kemudahan dalam berinteraksi satu sama lain. Yang awalnya berkomunikasi dengan saudara beda kota saja susah, harus langsung bertemu, sekarang jangankan beda kota, belahan dunia saja sudah sangat mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. Enak to? Mantap to?
Namun teman-teman, jka kita tidak bisa memilah dan memilih langkah tersebut, maka globalisasi akan menjadi momok tersendiri bagi remaja muslim khususnya remaja ulul albab.
Karena pada globalisasi tidak hanya dampak positif saja, namun juga ada dampak negative yang bisa saja kita terjerumus ke dalamnya. Na'udzubillahi min dzalik.
Sahabat mahasantri yang InsyaaAllah selalu dalam lindungan Allah,
Banyak sekali dampak positif dari globalisasi, yang salah satunya wawasan ilmu pengetahuan para remaja muslim menjadi lebih luas, sangat luas bahkan super duper luas, kok bisa? Ya, bagaimana tidak? Dengan bantuan internet kita dapat mengakses apapun dengan mudah, apalagi ilmu pengetahuan. Teman-teman tinggal buka tuh gadget, klik klik klik, dapet deh yang dicari, mudah bukan?
Namun, dampat dari globalisasi terkadang bagaikan monster yang menjelma sebagai malaikat jika para remaja tidak bisa menyaring mana yang baik dan mana yang kurang baik. Dampak globalisasi juga bagaikan obat, baik untuk dikonsumsi akan tetapi mampu merusak jika berlebih.
Jika kita tidak bisa memilih langkah, bagaimana nasib para remaja generasi penerus bangsa? Mampukah kita menjadi remaja Ulul Albab?
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-An'am ayat 44
"Maka, ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka"
Hadirin yang berbahagia,