Mohon tunggu...
Kholid Diyah
Kholid Diyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tantangan Globalisasi bagi Remaja Ulul Albab

22 April 2018   13:22 Diperbarui: 22 April 2018   13:24 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Karena globalisasi, teknologi menjadi candu bagi manusia. Hatinya merasa senang dengan banyak teknologi canggih yang berkembang, semakin senang semakin Allah berikan kesenangan itu, semakin lupa dengan batasan-batasan agama islam. Astaghfirullohal'adhim.

"Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah Kami berikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."

Sudah asyik bermain dengan teknologi yang semakin canggih, para remaja melupakan tugas yang ada, kewajibanpun dilupakan. Dan ketika dateline di depan mata, mulailah galau, mulai mengeluh dengan tugas yang menumpuk. Inilah salah satu siksa yang Allah berikan sebab melampaui peringatan-peringatan Allah.

Teman-teman yang InsyaaAllah selalu dalam lindungan Allah,

Maka dari itu, untuk mencegah dampak negative dari globalisasi, kita sebagai remaja penerus bangsa harus pintar-pintar memilih dan memilah apapun tentang globalisasi.  Tanamkan di dalam hati keimanan yang kuat, meyakini bahwa setiap apa yang kita kerjakan dapat disaksikan oleh Sang Penguasa Kehidupan.

Bangga dengan kebudayaan Bangsa Indonesia juga penting ditanamkan di dalam diri kita, bersama-sama melestarikan budaya Bangsa Indonesia yang mulai tergerus zaman.

Kita juga harus pandai dalam memilih teman bergaul seperti maqolah dalam Bahasa Persi,

"teman yang buruk lebih berbahaya dari ular yang berbisa"

Hadirin dan teman-teman yang berbahagia, mulai detik ini, kita sebagai generasi penerus bangsa harus pandai-pandai dalam menyaring segala bentuk globalisasi yang masuk ke dalam lingkungan kita, tidak lain untuk merealisasikan remaja ulul albab.

Sekian yang dapat saya sampaikan, jika ada salah kata dan perbuatan, baik yang saya sengaja maupun tidak, saya mohon maaf seagung-agungnya.

,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun