4. Saliim – سَلِيْمٌ = Bersih, Suci
Allah ta’ala Berfirman:
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih“. (Q.S. Asy-Syu’ara: 89).
إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
“(Ingatlah) ketika ia (Ibrahim) datang kepada Tuhannya dengan hati yang suci.” (Q.S. Ash-Shaffat: 84).
Kata salim yang bermakna suci dan bersih merupakan sebuah gambaran hati seorang muslim yang sebenarnya. Yaitu hati yang mentauhidkan Allah ta’ala dan bersih dari perbuatan-perbuatan syirik. Sebagaimana yang telah dipraktekkan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam ketika berdakwah kepada ayahnya dan kaumnya. Beliau mengajak ayahnya dan kaumnya yang masih menyembah berhala untuk masuk islam, yaitu dengan mentauhidkan Allah ta’ala dan meninggalkan berhala-berhala mereka.
5. Salaam – سَلَامٌ = Selamat, Keselamatan
Allah ta’ala Berfirman:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
“Kami (Allah) Berfirman, Wahai api! Jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim,” (Q.S. Al-Anbiya: 69).