PENDAHULUAN
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai cukup memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secar logis, kritis, rasional dan sistematis serta melatih kemampuan peserta didik agar terbiasa dalam memecahkan suatu masalah yang ada di sekitarnya sehingga dapat mengembangkan potensi diri yang dimiliki siswa. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan saat ini, ternyata pembelajaran matematika masih dianggap sulit dipahami, bersifat abstrak, menjemukan dan membosankan, sehingga tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahaminya.Â
Dari kesulitan siswa dalam mempelajari matematika terlihat bahwa pelajaran matematika bergantung dengan bagaimana cara guru mengajarkan mata pelajaran ini kepada siswa. Guru dapat mengubah rasa takut siswa terhadap pelajaran matematika dengan mengusahakan dalam penyampaian materi pelajaran membuat siswa senang, sehingga membangkitkan motivasi siswa, keaktifan serta hasil belajar siswa.Materi operasi hitung pengurangan bersusun mulai diajarkan di kelas II, materi ini sangat penting penerapannya dalam kehidupan sehari-hari siswa.Â
Pada materi pengurangan bersusun teknik meminjam siswa mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan beberapa hal seperti; (a) Guru kurang tepat dalam memilih dan menggunakan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa, (b) Guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, (c) Pembelajaran kurang menarik dan monoton membuat siswa tidak termotivasi saat belajar,(d) guru belum memanfaatkan alat peraga dan teknologi yang dapat memotivasi siswa, (e) Rasa percaya diri siswa masih rendah dalam menyampaikan ide dan pikirannya, (f) hasil belajar siswa rendah
Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira  banyak rekan guru lain yang mengalami permasalahan yang sama dengan permasalahan yang saya alami. Sehingga praktik ini diharapkan  selain memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru yang lain.
Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab  untuk melakukan proses pembelajaran ini  secara efektif. Dengan menggunakan metode, media, dan model pembelajaran serta instrumen penilaian  yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil pembelajaran siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
PEMBAHASAN
Menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi pengurangan merupakan pendekatan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar. Untuk mengatasi tantangan dari permasalahan yaang dihadapi ada beberapa langkah yang dilakukan guru agar dapat meningkatkan pemahaman siswa yang mengalami kesulitan belajar materi pengurangan bersusun adalah:
Guru membagi peserta didik ke dalam 3 kelompok heterogen, masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.
Guru menjelaskan tugas kelompok
Guru menjelaskan rubrik penilaian kinerja kelompok
Guru membagikan media papan pengurangan, bahan ajar dan LKPD berbentuk print out ppt canva  terkait materi pengurangan
Dengan bimbingan guru masing-masing kelompok berdiskusi dan diberi tugas menuliskan 2 buah soal terkait materi pengurangan yang akan dikirimkan ke kelompok lain.
Masing-masing kelompok menyampaikan salam (yel-yel) yang telah dibuat sebelumnya sebagai identitas kelompok
Setiap kelompok mengirimkan salah satu anggota kelompoknya untuk menyampaikan soal kepada kelompok lain sesuai dengan perintah dari guru (agar lebih menarik guru menginstruksikan perwakilan kelompok membentuk kertas soal menjadi bentuk pesawat lalu kertas tersebut dikirim ke kelompok lain)
Setiap kelompok berdiskusi untuk mengerjakan kiriman soal dari kelompok lain dengan bantuan media papan pengurangan
Setelah selesai, jawaban masing-masing kelompok dicocokkan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.
Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik dalam membuat dan menjawab soal.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
Guru memberikan soal sumatif
Pemilihan model kooperatif tipe berkirim salam dan soal ini dapat membuat hasil belajar siswa lebih meningkat dan kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan.
Penggunaan Media papan pengurangan ini sangat membantu pemahaman siswa akan konsep pengurangan bersusun, dibuktikan dengan hasil evaluasi pembelajaran siswa 90 % diatas KKM.
Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sangat efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa yang terlihat dari kegiatan siswa dalam diskusi kelompok
Pemilihan Model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal melatih kemampuan berpikir kritis siswa saat membuat sendiri soal terkait materi pengurangan bersusun, penggunaan salam/yel-yel kelompok menjadikan suasana belajar yang menyenangkan.
Desain pembelajaran yang berpusat pada siswa sangat meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar siswa.
Kesimpulan
Dari kegiatan yang dihasilkan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dilihat dari rata-rata yaitu 83,33% dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKTP Sudah melebihi 83% yaitu 10 siswa dan yang mendapat nilai di bawah KKTP sebanyak 2 siswa dengan presentase 17%. Nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 50. Dari hasil penilaian formatif menggunakan lembar observasi dapat dikategorikan sangat baik hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal dengan bantuan media papan pengurangan mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan dan memberikan motivasi belajar yang baik untuk siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Miftahul. 2019. Coopertive Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Lie, Anita. 2011. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Â Jakarta: PT Gramedia.
Rasyid, H. (2009). Penilaian hasil belajar.
Suryanto, A. (2007). Konsep Dasar Penilaian dalam Pembelajaran. PDGK430/Modul, 1.
Aryanti, F. (2021). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe berkirim salam dan soal terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis dan Self Concept siswa: Penelitian kuasi eksperimen (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Hamdani, H. N. A., Rahaju, R., & Wulandari, T. C. (2021). Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Siswa Materi Bentuk Aljabar dengan Model Berkirim Salam dan Soal. Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus), 4(1), 53-68.
Haryati, Y., Ismartoyo, I., & Indriasih, A. (2022). Pengaruh Aktivitas Bermain Media Konkrit terhadap Kemampuan Membilang di Kelompok B TK Aba Purworejo. Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan, 10(2), 403-421.
Hidayat, S., Dewi, S. E. K., & Wahyuni, W. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berkirim Salam dan Soal tehadap Motivasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD N Karang Tengah Kec. Buay Madang Timur. JEMARI (Jurnal Edukasi Madrasah Ibtidaiyah), 4(1), 27-33.
Mulyani, S. F. S., & Anugrahana, A. (2023). PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN BERHITUNG BERBASIS METODE MONTESSORI PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BAGI SISWA KELAS I SD. JURNAL PENDIDIKAN DAN SAINS, 3(1).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H