Dimulai dari persiapan, yaitu membuat CV yang menarik dengan mencantumkan portofolio, menggunakan tata bahasa yang baik dan menarik.Â
Untuk hal ini membuat CV menggunakan Aplikasi Canva sangat membantu untuk terlihat lebih rapi, menarik dan profesional. Kemudian strategi, dimana kita mencari agensi atau klien secara langsung baik dari perusahaan,penerbit atau situs web yang telah kita telusuri sebelumnya untuk mengetahui kreadibilitas tempat yang akan mempekerjakan kita nantinya.Â
Terakhir yaitu quality control, yang mana cara mempertahankan kualitas kinerja dalam bekerja. Mempertahankan kualitas menunjukkan sejauh apa profesionalitas seseorang dalam bekerja dengan terus meningkatkan mutu dan memuaskan pelanggan.Â
Maka dari itu, menjadi penerjemah juga harus mempertimbangkan tingkat kesulitan proyek,jumlah klien, keterampilan dan hal yang disepakati dalam pekerjaan untuk mempertahankan standar penerjemah itu sendiri.
Hal menarik sebagai freelance, kita dapat bekerja dirumah dan dimana pun. Mempelajari hal-hal baru dan membuat kita menjadi tambah pintar.Â
Jia sendiri tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang bahasa, namun sejak membatu ayahnya mencari artikel saat di bangku perkuliahan menimbulkan minat menerjemahkan artikel public domain( artikel atau  buku yang tidak memiliki hak cipta) dan juga menerjemahkan jurnal untuk tugas teman-temannya menjadi pengalaman pertamanya dalam dunia translator.Â
Sejak itulah, karena suka membaca dan menulis Jia memutuskan untuk bisa menerjemahkan dan menerbitkan buku hasil karyanya sendiri.Â
Disisi lain, Jia mendapatkan banyak pengalaman saat bekerja di SCTV dan bertemu beberapa pengisi suara tokoh dalam film. Bidang pekerjaan dalam dunia penerjemahan pun sangat luas, sehingga tidak perlu takut dalam menuangkan ide, ada yang menjadi penerjemah film, dokumen, games online, buku dan masih banyak lagi bidang yang kita sukai.Â
Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti menyunting cerita, dan menyampaikan karakter tokoh kemudian menyensor beberapa adegan atau cerita yang tidak lulus kriteria dan tentunya sesuai dengan unsur budaya Indonesia itu sendiri tidaklah mudah.Â
Apalagi menjadi freelance tidak selalu mendapat pekerjaan, jadi harus mempersiapkan dana tabungan 6 bulan untuk biaya hidupnya. Disini juga dituntut untuk belajar bagaimana mengatur keuangan dan deadline dalam pekerjaan sangat penting bagi penerjemah lepas.
Sosoknya yang ulet memberikan inspirasi bagi kaum muda, bahwasanya jangan takut untuk memulai pekerjaan. Awali lah dengan sesuatu yang disukai, karena pekerjaan itu adalah apa yang kita nikmati dan rasakan.Â