Mohon tunggu...
Khoirun Nisa
Khoirun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - New Writer

Sebagai penulis, kritikan dan masukan dari para kompasianer akan sangat membantu saya dalam memperbaiki dan mengembangkan model penulisan saya yang masih dalam tahapan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menuju Masa Depan yang Ramah Lingkungan Dengan Zero Waste dan Pemberdayaan Masyarakat

7 Juli 2024   13:07 Diperbarui: 7 Juli 2024   13:20 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/1123648175761880948/

Namun, dalam pelaksanaannya, seringkali rencana zero waste digagalkan oleh beberapa tantangan yang dihadapi. Beberapa di antaranya yaitu kurangnya kesadaran dan edukasi terkait betapa esensialnya program zero waste beserta cara-cara mencapainya, keterbatasan akses sebab kurangnya infrastruktur daur ulang yang memadai, budaya hidup yang seringkali memakai wadah sekali pakai, kebiasaan konsumtif, ekonomi yang tidak mendukung, malas memilah sampah berdasarkan jenisnya, meremehkan dampak negatif yang disebabkan oleh sampah, dan lain sebagainya. Dengan gagalnya zero waste, kemungkinan besar yang akan terjadi adalah tumpukan sampah kian menggunung dan mencemari lingkungan hidup, baik tanah, air, ataupun udara. Yang terkena dampaknya pun bukan hanya manusia saja, melainkan juga makhluk hidup lainnya. Bahkan, penumpukan sampah dapat mengganggu ekosistem mereka.

Dengan menerapkan zero waste life style, tentunya ada banyak manfaat yang akan kita dapatkan. Berikut ini merupakan beberapa sumbangsih dari penerapan zero waste, yaitu:

  • Menjaga lingkungan hidup yang baik. Dengan berhasilnya konsep zero waste, gambaran kedepannya adalah pencemaran yang terjadi akibat pembuangan atau pembakaran sampah dapat dikurangi. Dengan berkurangnya limbah yang mencemari lingkungan dan membebani TPS, lingkungan tempat tinggal menjadi lebih nyaman dan sehat.  
  • Mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menerapkan gaya hidup zero waste, maka emisi yang dihasilkan dari pembuangan dan pembakaran sampah yang dapat mengakibatkan pemanasan global dan perubahan iklim ekstrem dapat diminimalisir.
  • Mendorong ekonomi sirkular.
  • Mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup dan menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap lingkungannya.
  • Berkurangnya pencemaran lingkungan baik di darat, laut, ataupun udara. Sehingga keberlangsungan lingkungan makhluk hidup dan ekosistem senantiasa asri dan terjaga.
  • Efisiensi sumber daya. Menerapkan zero waste sama halnya dengan mengurangi pemborosan sumber daya alam dan energi. Demikian ini sebab zero waste dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.  

Zero Waste dan Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah proses di mana individu dan komunitas memperoleh kendali atas kehidupan mereka sendiri dengan cara memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya. Ini mencakup pemberian akses terhadap pendidikan, pelatihan, dan dukungan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian. Maka tidak heran jika dalam pencapaiannya mesti ada partisipasi aktif dari mereka.  Lantas, apa hubungan antara zero waste dan pemberdayaan masyarakat? Nah, di sini kita akan melihat dengan kacamata paradigma humanis radikal. Paradigma humanis radikal ini merupakan sociology of radical change yang sasaran utamanya adalah kesadaran untuk mencapai kebebasan. Jadi, selain untuk mengetahui persoalan yang sedang terjadi, paradigma ini juga menuntut adanya suatu perubahan. Dalam kasus sampah di sini, menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat tentang dampak yang akan ditimbulkan oleh sampah. Atau barangkali mereka sadar tetapi memilih untuk bersikap acuh tak acuh. Maka, solusi yang dapat ditawarkan adalah pendidikan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya zero waste dan efek jangka panjang yang akan didapatkan dengan menerapkan konsep tersebut. Pemberdayaannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya seperti memberikan pengetahuan tentang cara penerapan prinsip 5R secara efektif, pelatihan mendaur ulang sampah berdasarkan jenisnya, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program-program zero waste, menggiatkan pembentukan komunitas yang peduli lingkungan dan inisiatif zero waste di tingkat lokal, dan lain sebagainya. Oleh sebab itulah, konsep zero waste saling mendukung dan berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah, bersih dan berkelanjutan.          

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip Zero Waste, kita tidak hanya membantu mengurangi sampah dan polusi, tetapi juga mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Selain itu, setiap langkah kecil yang kita ambil, dapat membawa dampak positif yang besar bagi diri sendiri, lingkungan dan masa depan planet kita. Mari bergerak menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan di mana lingkungan hidup dan sumber daya alamnya dipertahankan dan dilestarikan. Minimal, jika kita tidak dapat menerapkan konsep zero waste dalam masyarakat yang luas, perubahan tersebut dimulai dari diri sendiri atau lingkungan keluarga kita terlebih dahulu. Dengan harapan, nantinya masyarakat yang lain akan termotivasi dan melakukan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun