Jajaran PT KAI menyadari bahwa tidak hanya kepemimpinan adaptif harus dipunyai oleh mereka yang di pucuk pimpinan, manajer-menajer, kepala stasiun-stasiun tetapi juga, dengan kata lain, mereka yang menduduki tempat seorang tawanan pada tahap darurat dan supervisor langsung yang berpajak di lapangan. Oleh karena itu, perusahaan ini telah menerapkan aktif program pelatihan dan pembinaan kepemimpinan secara kusus atas dasar masing level.
Program seperti Leadership Development Program (LDP) dan KAI Corporate University menjadi platform di mana para pemimpin masa depan ditempa dengan keterampilan kepemimpinan, kemampuan berpikir strategis, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Bagaimana pun, konsekuensi hasil pelatihan ini adalah bukan semesta academisme dan muluk-muluk, para peserta bukan hanya belajar teori kepemimpinan. Mereka terlai'in diberi batasan waktu untuk mempraktekkan diri dalam proyek yang jelas jelas memberikan dampak pada operasi perusahaan.
Pengambilan Keputusan Berbasis Data (Kepemimpinan Berbasis Data)Â
Di era digital ini pengambilan keputusan tidak hanya bebass dr perasaan dalam hati saja. PT KAI telah memiliki sistem pengelolaan data yang canggih bagi membantu perisai-perisai (pemimpin) Sloan dalam membuat keputusan yang paling loyal.
Seperti contoh, data dari sistem pemantauan kondisi rel secara real time, kinerja dari mesin, kereta dan tren pemesanan tiket secara timbul analisis untuk membantu pimpinan membuat keputusan-keputusan strategis dalam hal perawatan armada, penambahan kapasitas penumpang, hingga pembukaan rute baru.
Melalui penggunaan data dalam proses pengambilan keputusan ini, setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan PT KAI memiliki dasar noktah yang rapi dan pendek.
Pemimpin Yang Inspiratif Dan Memberi TeladanÂ
Seorang pemimpin adaptif tidak hanya diukur dari bagaimana mereka dapat mengatur tim namun juga sejauhmana mulut badan mereka bisa menjadi teladan buat anak buah. Pimpinan di PT KAI itu tak malu turun ke lapangan, meninjau stasiun-stasiun kecil di daerah terpencil dan berbicara dirct-mulut dengan para pekerja dan para pengguna jasa. Bukan saja metode ini menjalin hubungan yang lebih rapat antara pimpinan dan bawahan, melainkan juga lebih memperkuat kepercayaan keyakinang di antaranya.
Refleksi: Kepemimpinan Sebagai Pondasi InovasiÂ
Pada PT. KAI, kepemimpinan adaptif bukan semata-mata tentang posisi atau tentang jabatan. Namun, lebih bernilai penguatan bagaimana seseorang dapat mengemudikan kapalnya lewat gemerlap badai, mengalikan peluang serta menggerakkan kembali langsung sekedar hanyasaya di tengah keadaanau salah tiba.