Â
Melihat kekayaan secara fisik dapat di ukur dari penghasilan, apakah penghasilan seseorang mendapatkan penghasilan di bawah rata-rata masyarakat secara umum atau penghasilan rata-rata lebih atau sama secara umumnya?
Â
Nah! Dari sinilah kita dapat melihat kekayaan fisik dengan cara melihat penghasilan. Jika pengasilan di atas rata-rata di suatu wilayah, berarti dapat dikatakan kekayaan secara penghasilan baik, tetapi jika sebaliknya di bawah rata-rata. Maka dapat dikatakan kekayaan secara penghasilan buruk.
Â
Mengukur kekayaan selanjutnya, yaitu: dengan cara melihat dari kekayaan sandang. Jika seseorang mempunyai  daya beli sandang yang baik. Maka dapat dikatakan kekayaan secara sandang baik, tetapi sebaliknya. Jika daya beli sandang buruk. Maka dapat dikatakan kekayaan secara sandang buruk keadaannya.
Â
Mengukur kekayaan dari sudut pandang fisik pangan. Maksudnya: bahwa seseorang mempunyai daya beli makanan yang bergizi secara baik. Maka dapat dikatakan secara kekayaan pangan baik pula.
Â
Dalam artian disini bahwa pangan merupakan pokok dasar kekayaan. Maka dapat dikatakan kekayaan pangan yang baik, adalah: mampu memenuhi kebutuhan gizi, baik masalah makanan yang mengandung karbohidrat, lauk pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran.
Â