Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bagaimana Mengukur Kekayaan Secara Fisik?

1 Agustus 2023   11:01 Diperbarui: 1 Agustus 2023   11:06 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Ketika kita dihadapkan mengukur tentang sebuah kekayaan, tak jarang masyarakat masih banyak bingung tentang bagaimana cara mengukur kekayaan secara fisik? Maka dibutuhkan sebuah analisa yang cerdas untuk menentukan kekayaan yang dimilikinya.

 

Bahkan tak jarang di tengah-tengah kehidupan masyarakat secara luas. Masih banyak yang bingung dan menjadi polemik dalam mengukur sebuah kekayaan.

 

Maka dari sinilah dibutuhkan sebuah analisa secara cerdas tentang ukuran kekayaan. Sehingga dapat dikatakan kaya atau tidak seseorang secara fisik.

 

Kekayaan secara fisik dengan kekayaan non fisik jelas berbeda, kalau kekayaan fisik suatu kekayaan yang dapat dilihat dan di analisa secara wujud atau secara konkrit, tetapi kekayaan non fisik merupakan kekayaan yang dapat dirasakan dengan cara melalui hati.

 

Sehingga dapat di katakan kekayaan non fisik merupakan sebuah kekayaan yang bersifat abstrak, tidak dapat diketahui secara lahiriah, tetapi kekayaan non fisik dapat di lihat secara mata batiniah.

 

Maka berangkat dari sinilah dibutuhkan sebuah analisa secara cerdas dalam mengukur kekayaan secara fisik, supaya dalam melihat tentang kekayaan secara fisik dapat secara cermat dan cerdas.

 

Melihat kekayaan secara fisik dapat di ukur dari penghasilan, apakah penghasilan seseorang mendapatkan penghasilan di bawah rata-rata masyarakat secara umum atau penghasilan rata-rata lebih atau sama secara umumnya?

 

Nah! Dari sinilah kita dapat melihat kekayaan fisik dengan cara melihat penghasilan. Jika pengasilan di atas rata-rata di suatu wilayah, berarti dapat dikatakan kekayaan secara penghasilan baik, tetapi jika sebaliknya di bawah rata-rata. Maka dapat dikatakan kekayaan secara penghasilan buruk.

 

Mengukur kekayaan selanjutnya, yaitu: dengan cara melihat dari kekayaan sandang. Jika seseorang mempunyai  daya beli sandang yang baik. Maka dapat dikatakan kekayaan secara sandang baik, tetapi sebaliknya. Jika daya beli sandang buruk. Maka dapat dikatakan kekayaan secara sandang buruk keadaannya.

 

Mengukur kekayaan dari sudut pandang fisik pangan. Maksudnya: bahwa seseorang mempunyai daya beli makanan yang bergizi secara baik. Maka dapat dikatakan secara kekayaan pangan baik pula.

 

Dalam artian disini bahwa pangan merupakan pokok dasar kekayaan. Maka dapat dikatakan kekayaan pangan yang baik, adalah: mampu memenuhi kebutuhan gizi, baik masalah makanan yang mengandung karbohidrat, lauk pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran.

 

Namun jika daya beli seseorang rendah tentang pangan, baik masalah karbohidrat, lauk pauk, sayur-sayuran dan buah-buahan. Maka dapat dikatakan secara kekayaan pangan rendah atau buruk. Bahkan dapat dikategorikan orang tersebut, miskin atau sangat miskin secara kekayaan pangan.

 

Ukuran kekayaan dari sudut pandang papan atau dapat dikatakan tempat tinggal. Jika seseoarang tidak punya tempat tingal, berarti dia miskin secara ukuran papan.

 

Namun apabila sebaliknya. Jika papan mempunyai dapat dikatakan mempunyai kekayaan secara papan. Maka dari sinilah papan menjadi tolak ukur sebuah kekayaan.

 

Ukuran kekayaan selanjutnya, yaitu: media informasi. Maka ada istilah: "Siapa yang menguasai ekonomi, berarti dia menguasai dunia".

 

Maka dari sinilah media informasi termasuk unsur kekayaan, Maka alat informasi seperti HP, TV dan alat informasi lainnya. Dapat dikatakan sebuah ukuran tentang kekayaan.

 

Terakhir ukuran kekayaan adalah: unsur tingkat jenjang pendidikan. Semakin seseorang tingkat jenjang pendidikan semakin tinggi, mulai dari tingkat dasar sampai jenjang perguruan tinggi.

 

Maka dapat dikatakan secara kekayaan pendidikan jenjang perguruan tinggi lebih kaya di banding tingkat pendidikan jenjang SD sampai SMA.

 

Sekian ulasan singkat saya tentang mengukur kekayaan secara fisik dan terima kasih atas perhatiannya.            

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun