Kini aku ada di lumpur yang pekat
Bersama udara yang lembab
Penuh dengan derita luka yang penuh lumpur
Akankah engkau mengenalku lagi
Jika engkau tahu aku di lumpur yang penuh tanah liat
Lihatlah keadaanku di masa dulu yang engkau puja
Kini aku berjalan di atas lumpur yang luka
Sementara engkau ada di atas puncak karir
Bersama nyanyian langit yang engkau hembuskan lewat bahasa merdumu
Jika aku di lumpur
Masih ingatkan kisah yang kita ikat di masa sekolah
Engkau berikan aku harapan tentang sebuah rasa
Kini kita sudah berbeda
Antara lumpur dengan puncak karir
Begitu berbeda keadaan semesta
Walaupun kita dalam satu semesta alam
Namun kita berbeda arah dan tujuan
Jika aku di lumpur
Masih ingatkah cerita dua hati yang selalu mewarnai garis-garis kehidupan
Kini kisah itu sudah di patahkan
Dalam terjangan angin dan badai
Meluluhlantakkan keadaan alam yang dulu kita bangun
Namun kini sudah berbeda
Biarkanlah aku berjalan di atas lumpur yang penuh luka
Engkau berjalanlah di puncak karirmu
Kuasai segala ambisimu
Biarkan aku menguasai segala luka yang menancap di tubuh-tubuhku yang penuh lumpur
Jika aku di lumpur
Teruslah engkau melangkah
Hiraukan aku dalam kenangan manismu
Biarkan aku menguasai segala luka yang ada di lumpur
Engkau tetaplah berjalan
Bersama puncak karir yang terus engkau bangun
Menuju mahliga kuasa semesta jiwa atma
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H