Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Aku di Lumpur

19 September 2022   23:43 Diperbarui: 19 September 2022   23:49 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini aku ada di lumpur yang pekat

Bersama udara yang lembab

Penuh dengan derita luka yang penuh lumpur

Akankah engkau mengenalku lagi

Jika engkau tahu aku di lumpur yang penuh tanah liat

Lihatlah keadaanku di masa dulu yang engkau puja

Kini aku berjalan di atas lumpur yang luka

Sementara engkau ada di atas puncak karir

Bersama nyanyian langit yang engkau hembuskan lewat bahasa merdumu

Jika aku di lumpur

Masih ingatkan kisah yang kita ikat di masa sekolah

Engkau berikan aku harapan tentang sebuah rasa

Kini kita sudah berbeda

Antara lumpur dengan puncak karir

Begitu berbeda keadaan semesta

Walaupun kita dalam satu semesta alam

Namun kita berbeda arah dan tujuan

Jika aku di lumpur

Masih ingatkah cerita dua hati yang selalu mewarnai garis-garis kehidupan

Kini kisah itu sudah di patahkan

Dalam terjangan angin dan badai

Meluluhlantakkan keadaan alam yang dulu kita bangun

Namun kini sudah berbeda

Biarkanlah aku berjalan di atas lumpur yang penuh luka

Engkau berjalanlah di puncak karirmu

Kuasai segala ambisimu

Biarkan aku menguasai segala luka yang menancap di tubuh-tubuhku yang penuh lumpur

Jika aku di lumpur

Teruslah engkau melangkah

Hiraukan aku dalam kenangan manismu

Biarkan aku menguasai segala luka yang ada di lumpur

Engkau tetaplah berjalan

Bersama puncak karir yang terus engkau bangun

Menuju mahliga kuasa semesta jiwa atma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun