Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu yang Basah

25 Agustus 2022   06:50 Diperbarui: 25 Agustus 2022   07:34 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perempuan

Malam yang pekat

Aku ingat tentang kebaikanmu

Ingin sekali aku mengulang kisah yang lama terjalin

Namun kini semua hanya mimpi di siang hari

Sirna di telan waktu yang tak menentu arah sebuah perjalanan

Perempuan

Engkau penawar rindu

Dahaga kasih sayang yang telah lama

Sirna di telan kabut malam

Kini engkau hadir kembali

Bersama waktu yang terus berjalan

Arah yang terus melaju dalam genggaman hati

Selaksa tol antara Surabaya dan Jakarta

Perempuan

Deru mesin tubuh-tubuh yang lama kaku

Kini bersemi kembali

Saat engkau hadir dalam bayangan yang terus mewarnai di setiap laku budi luhurmu

Kian hari menyelimuti semesta rindu

Perempuan

Engkau penawar rindu

Dari sungai yang telah lama kering

Kini sungai mulai mengalir kembali dari hulu ke hilir

Sungguh engkau perempuan

Memberi warna tentang perjalanan sebuah hidup

Dari kering kerontang

Menuju basah kesuburan dalam setiap laku nafas kehidupan

Perempuan

Engkau penawar rindu di setiap langkah perjalanan nafas

Kini engkau hadir membawa angin kehidupan

Penuh dengan warna kebaikan di dalam atma jiwa

Sungguh engkau selaksa angin yang menyepi membasuh sebuah rindu di segenap rasa hati atma

Perempuan

Engkau kutulis tentang rindu yang basah

Rindu yang penuh dengan gembira rasa

Suka cita kehadiranmu

Membuat seluruh jiwa atma

Penuh aura rasa suka cita

Sungguh engkau perempuan

Penawar segala rindu di dalam jiwa sanubari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun