Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Desa Angin

26 Juni 2022   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2022   05:53 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sawah dan ladang terhampar hijau

Sungai-sungai mengalir dengan jernih

Sementara pasar mulai ada pergerakan kehidupan

Para pedagang mulai menjajakan barang dagangannya

Kebutuhan pokok beras, jagung dan singkong nampak berjejer

Siap di jual ini hari

Begitu juga sayur-sayuran, buah-buahan, daging dan ikan

Berderet siap untuk dipasarkan

Desa Angin

Desa yang rupawan

Para pemuda-pemudanya begitu gagah perkasa

Begitu juga pemudi-pemudinya cantik jelita

Alam yang subur di kelilingi hutan dan gunung

Elok rupawan Desa angin

Memancarkan kesederhanaan di balik kekayaan alam yang luar biasa

Kehidupan nyaman dan tenteram

Pendidikan tinggi menjadi mimpi-mimpi para pemuda dan pemudi Desa Angin

Ingin mewujudkan semangat menuju peradaban yang lebih tinggi

Maka pendidikan menjadi tolak ukur keberhasilan sumber daya manusia di Desa angin

Desa Angin

Desa yang nyaman dan tenteram

Nampak pemuda dan pemudi di Desa angin

Memasuki dunia baru, tak sedikit pemuda dan pemudinya pergi kekota luruh Ilmu

Belajar menerjemahkan keadaan

Supaya kelak mampu memahami dan menerapkan kehdupan yang lebih baik

Desa Angin

Pemuda dan pemudinya nampak tak kenal waktu

Menulis sudah menjadi tabiat kehidupannya

Aksara dan bahasa sudah dalam satu nafas

Menuju celah-celah dunia baru

Dunia mimpi-mimpi menggenggam cita dan cinta

Menuju dunia baru

Dunia kehidupan para pemburu aksara dan kata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun