Mohon tunggu...
Khoirul Mustofa
Khoirul Mustofa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa KPI

Menulis Akan Memperpanjang Umur kunjungi juga blog saya pribadi kita akan menjelajahi tata cara yang baik dalam berkomunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengambil Hikmah di Balik Salat Jumat

30 September 2020   10:28 Diperbarui: 30 September 2020   16:11 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels/ Chattrapal (Shitij) Singh

Pada artikel pertama ini, penulis niatkan untuk berbagi pengetahuan kepada para pembaca yang budiman, sekiranya penulis ingin menyisakan sebagian waktu untuk berbagi  wawasan, dengan begitu ada setitik harapan bisa memberikan kemanfaatan untuk para pembaca tercinta. Langsung ke pokok pembahasan, tulisan perdana  akan menguraikan apa sih hikmah di balik perintah shalat jumat? 

Apakah perintah shalat hanya bersifat ritualistik belaka tanpa adanya tujuan sosial kemasyarakatan? Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan metode kualitatif yaitu mendeskripsikan secara mendalam tentang realitas dari shalat jumat, berikut ini analisanya:

Deskripsi shalat jumat

Shalat jumat dilakukan di tempat yang sekiranya terdapat 40 jamaah sebagai syaratnya, dilakukan di masjid bukan di mushola. Dua hal tersebut walaupun sama digunakan untuk ibadah sholat tetapi, ada perbedaan kedudukannya. Mushola secara kapasitas daya tampung relatif kecil sekitar <40 orang sehingga, ditempatkan di setiap gang-gang yang ada di lingkungan warga muslim, sedangkan masjid daya tampung dengan kapasitas >40 orang, yang diletakkan di tengah dusun-dusun. Dengan demikian satu masjid membawai beberapa mushola.

Kemudian waktu sholat jumat sudah ditentukan, seminggu sekali tepatnya pada hari jumat pada siang hari, sama dengan waktu sholat dhuhur. Para jamaah yang diwajibkan adalah bagi kaum laki-laki yang sudah cukup umur.  

Sudah menjadi kebiasaan  ketika hari jumat, suara kiroah dikumandangkan dengan menggunakan pengeras suara dan para jamaah apabila sudah mendengarkan suara azan diperintahkan untuk segera datang ke masjid dengan menggunakan pakaian yang pantas. Ada sebuah anjuran di dalam hadis Nabi untuk mandi terlebih dahulu, memakai pakaian yang terbaik dan menyemprotkan wangi-wangian. Ajaran Islam sangat menganjurkan umatnya agar datang tepat waktu.

Ketika jamaah sudah tiba di masjid maka disunnahkan untuk menjalankan sholat sunnah, baru kemudian diwajibkan untuk mendengarkan isi ceramah yang disampaikan oleh khatib. Hal itu sudah menjadi syarat sahnya sholat jumat, apabila khotbah sudah selesai dilanjutkan mendirikan sholat jumat dua rekaat dengan berjamaah, satu imam dan puluhan makmum. 

Dilarang keras jamaah untuk melangkahi gerakan imam atau tidak mengikuti gerakannya. Shof sholat hendaknya tersusun rapi tidak ada sela yang kosong, manakala di depan ada yang longgar dan dapat ditempati, maka jamaah yang ada di belakang harus maju ke depan. Apabila iman sedang lupa gerakan, makmun yang ada di belakang harus menegurnya dengan mengucapkan tasbih dan tidak boleh malah mengikuti imam yang salah, dengan begitu terbentuklah susunan yang teratur. 

Hikmah di balik sholat jumat

1. Membangun persatuan umat Islam

Pexels/ Chattrapal (Shitij) Singh
Pexels/ Chattrapal (Shitij) Singh

Mushola merupakan jamaah yang terkecil di dalam susunan  ibadah sholat, dari yang sedikit itu akan berkumpul menjadi satu ke tingkatan yang lebih besar. Masjid menyatukan mukmin dari jarak tempat tinggal, sebagai tempat berkumpul dari barbagai "Langgar"  yang bermanfaat untuk bisa saling bertegur sapa, karena sudah seminggu tidak jumpa.  

Dengan adanya shalat jumat seorang muslin hendaknya tidak acuh menyendiri dari lingkungan sekitar dan apatis terhadap saudaranya yang sedang menderita, terdapat tegur sapa dan menanyakan kabar, memberikan informasi keadaan saudara seiman dan setakwa.  Dengan begitu terjalinlah sebuah ikatan yang kuat di dalam jamaah umat Islam. 

2. Membangun kedisiplinan 

Ibadah sholat jumat sudah ditentukan keteraturannya, seminggu satu kali dan dilaksanakan pada hari jumat, tepat pada siang hari saat matahari contong ke arah barat. Pertama akan terdengar suara qiroah untuk memberikan informasi kepada mukmin bahwa saat itu adalah hari jumat, ada kewajiban bagi kaum laki-laki. 

Kedua, dikumandangkannya azan menandakan bahwa khotbah akan segera dilaksanakan, hendaknya segera untuk datang ke masjid. Makna di balik itu semua adalah mendidik umat Islam agar tertib menjalankan sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan, hendaknya jangan terlambat datang ke masjid karena, hukum syarat sahnya, harus mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh khatib. 

3. Sebagai alaram agar senantiasa di jalan kebenaran

Salah satu syarat bagi seorang khatib jumat, menyampaikan pesan mengajak agar jamaah yang hadir, meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT. Itu akan bermanfaat untuk mengingatkan bagi yang lupa dan menyadarkan bagi sudah ingat, layaknya sebuah alaram yang berfungsi sebagai pengingat. 

Secara fitrah manusia itu memang makhluk yang mudah lupa, karena sudah asik bekerja dan merasakan nikmat di dunia sampai membuat orang itu menyangka bahwa tujuan hidup yang sebenarnaya adalah dunia. Padahal, sebagai orang yang beriman dunia bukan tujuan melainkan sebuah jalan. Dengan mendengarkan isi khotbah akan memberikan siraman jiwa yang sebelumnya kering menjadi bermakna kembali.

4. Membangun kesadaran untuk membangun masyarakat yang baik

Masyarakat terdiri dari perkumpulan orang yang menempati suatu wilayah, di dalam terdapat sistem agar terwujudnya kebaikan bersama. Di dalam membangun sistem tersebut di butuhkan orang yang cakap dalam bidang mengatur, mengendalikan  dan memiliki integritas yang tinggi. Seorang warga negara yang baik, harus mengikuti segala perintah pemimpin yang mengarahkan untuk berada di garis kebenaran dan masyarakat yang baik bisa memberikan saran dan perbaikan kepada pemimpim manakala berbuat sesuatu yang keliru. Seorang pemimpin tidak bisa menjalankan sistem dengan baik apabila tidak didukung oleh masyarakat, dibutuhkan suatu gerakan yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. 

Di dalam sholat jumat terkandung makna yang seperti demikian, ibarat  imam adalah pemimpin masyarakat, imam sebelum mendirikan sholat, memberikan instruksi, yang ada di belakang agar menempati shof dengan teratur, apabila yang di depan ada tempat kosong maka di belakang hendaknya maju ke depan.  Setelah barisan sudah rapi baru pemimpim memulai sholat, diawali takbiratulihram lalu makmun mengikuti gerakannya. Manakala seorang imam salah gerakan maka jamaah di belakang wajib untuk mengingatkan dengan mengucapkan kalimat tasbih dan tidak boleh malah mengikuti. Pemahaman seperti itu mengajarkan umat Islam supaya teratur di dalam membangun masyarakat yang baik, saling bantu membantu antara pemimpin dan rakyat, sehingga kuatlah bangunan masyarakat Islam. Dijelaskan dalam QS. As-Saf [61] : ayat 4 sebagai berikut, "Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." 

Kesimpulan

Dari uraian tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa sholat jumat bukan hanya bermakna ibadah ritual belaka, tanpa adanya manfaat untuk kehidupan bermasyarakat. Di dalam shalat jumat Allah SWT melalui Rasul-Nya mendidik hamban-Nya yang beriman dan bertakwa agar aktif di dalam kehidupan sosial bermasyarakat dan Allah melarang hamba-Nya, pasif tidak peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar. Ibadan ritual  bukan hanya semata-mata untuk kepentingan pribadi tetapi, terkandung makna sosial di dalamnya. Cukup sekian semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun