Mohon tunggu...
Khoiriyaningsih
Khoiriyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1 - Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Seorang Pemimpin

9 Agustus 2024   14:29 Diperbarui: 9 Agustus 2024   14:37 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coaching merupakan hubungan kemitraan dengan klien, dalam suatu percakapan yang kreatif dan memicu pemikiran, untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional klien. Coaching merupakan kegiatan kemitraan antara coach dan coachee. Melaluil proses coaching, keputusan yang diambil akan lebih efektif karena bersumber dari potensi yang dimiliki coachee. Keterampilan coaching akan membantu pengambilan keputusan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil dan melihat berbagai pilihan sehingga dapat mengambil keputusan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Alur TIRTA pada proses coaching digunakan untuk pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai Kebajikan. Jika dikaitkan dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, maka proses pengambilan keputusan harus berpihak pada murid.

Pengambilan keputusan telah efektif melalui kegiatan coaching untuk memaksimalkan potensi dengan alur TIRTA, sehingga keputusan yang diambil berpihak pada murid, menegakkan nilai-nilai kebajikan universal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru dewasa ini dituntut untuk memiliki kompetensi sosial dan emosional (KSE) yang diharapkan diterapkan dalam proses pembelajaran (PSE). Salah satu aspek dalam KSE adalah kemampuan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab, yaitu kemampuan seseorang untuk membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait perilaku peribadi serta interaksi sosial berdasarkan standar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan sosial. Oleh karena itu, aspek sosial dan emosional guru akan memengaruhi tindakan pengambilan keputusan, terlebih situasi dilema etika. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai kebajikan dan mengelola aspek sosial emosional, maka guru dapat dengan sadar secara penuh (mindful) untuk mengambil keputusan dengan bijak dibantu melalui sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika menuntut seorang pendidik untuk mengambil sebuah keputusan berdasarkan nilai-nilai yang dianut oleh pendidik. Nilai-nilai Kebajikan universal yang dianut oleh seorang pendidik perlu ditegakkan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan sekitar agar keputusan yang diambil berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan. Pengambilan keputusan dengan mengacu pada empat paradigma, tiga prinsip, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan akan membantu seorang pendidik dalam menegakkan nilai-nilai kebajikan yang dianut dalam mengambil keputusan.

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Pengambilan keputusan yang tepat, apalagi dalam situasi dilema etika atau bujukan moral yang membingungkan dapat dilakukan dengan melihat paradigma dilema etika yang terdapat dalam situasi yang sedang dihadapi. Selanjutnya, menentukan prinsip yang mendasari pilihan pengambilan keputusan yang diambil. Untuk memandu kita dalam mengambil keputusan agar keputusan yang diambil tepat, berpihak pada murid, menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal, dan dapat dipertanggungjawabkan, maka kita dapat menggunakan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, yang meliputi:

  • Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan
  • Menentukan siapa yang terlibat
  • Mengumpulkan fakta yang relevan
  • Pengujian benar-salah
  • Pengujian paradigma benar lawan benar
  • Melakukan prinsipi resolusi
  • Investigasi opsi Trilema
  • Membuat keputusan
  • Melihat kembali proses pengambilan keputusan untuk direfleksi

Keputusan yang diambil tepat apabila berpihak pada murid, menegakkan nilai-nilai kebajikan universal, dan dapat dipertanggungjawabkan.

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan-tantangan di lingkungan saya untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika adalah:

  • Adanya perbedaan pandangan dari pihak-pihak yang terlibat dalam situasi dilema etika, sehingga hal ini menjadi tantangan untuk dapat membulatkan pandangan agar keputusan yang diambil dapat diterima oleh semua pihak;
  • Nilai-nilai yang diyakini oleh masing-masing orang berbeda, sehingga hal ini dapat memengaruhi terhadap keputusan yang diambil;
  • Masih sedikit pihak yang memahami langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga terkadang keputusan yang diambil belum dapat diterima berbagai pihak.
  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Terdapat pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita, yaitu bahwa keputusan yang berpihak pada murid akan mempertimbangkan dampak keputusan terhadap pembelajaran dan tumbuh kembang murid. Guru sebagai pemimpin pembelajaran mempunyai kewenangan untuk mengambil sebuah keputusan terkait bagaimana proses pemetaan kebutuhan murid akan dilakukan, media apa yang akan digunakan, strategi/model pembelajaran apa yang akan digunakan, dan teknik asesmen seperti apa yang akan digunakan oleh guru agar dapat memenuhi kebutuhan setiap murid di kelasnya.

Kita sebagai pemimpin pembelajaran dalam memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda adalah dengan mengetahui dan memetakan terlebih dahulu  kebutuhan setiap murid di kelasnya melalui pra asesmen untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. Dengan mengetahui kebutuhan belajar murid, maka guru sebagai pemimpin pembelajaran akan menentukan strategi/model pembelajaran yang tepat untuk mengakomodir kebutuhan belajar murid di kelasnya. Pemenuhan kebutuhan belajar murid dapat dilakukan dengan strategi diferensiasi yang meliputi konten, proses, maupun produk. Pemenuhan kebutuhan belajar murid ini dapat dilakukan melalui pembelajaran berdiferenasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang jelas, guru merespon kebutuhan belajar murid, menciptakan lingkungan belajar yang mengundang belajar, manajemen kelas yang efektif, dan melaksanakan penilaian yang berkelanjutan.

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, guru sepatutnya mengambil sebuah keputusan yang memerdekakan murid dan berpihak pada murid. Keputusan yang berpihak pada murid akan mempertimbangkan dampak keputusan terhadap pembelajaran dan tumbuh kembang murid. Apabila hal ini dilakukan, maka murid sebagai benih akan tumbuh menjadi pribadi yang merdeka, kreatif, dan inovatif dalam mengambil keputusan dalam menentukan masa depannya sendiri.

Guru sebagai pemimpin pembelajaran yang telah mengambil keputusan dengan tepat, yaitu keputusan yang memerdekakan murid dan berpihak pada murid, maka akan menghasilkan murid yang merdeka dan mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sesuai dengan kodratnya. Murid yang mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, di masa depan menjadi manusia berkarakter dan berbudi pekerti luhur baik sebagai manusia individu, maupun sebagai anggota masyarakat.

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun