Mohon tunggu...
Siti Khoiriah Yasin
Siti Khoiriah Yasin Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer

Di atas Langit, masih ada Langit.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

"Call My Name", Pengaruhnya terhadap Daya Jual dan Minat Beli Konsumen

1 Juni 2020   00:55 Diperbarui: 3 Juni 2020   05:31 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Interaksi antara Penjual dengan Pembeli/by: ac-illust.com

Kasir        : Sore Kak, Mau pesen rasa apa ? 
Pembeli  : Cappuccino Ice-nya satu
Kasir       : Dengan siapa namanya Kak ?
Pembeli : Sebut saja saya Bunga.
Kasir      : Baik, mohon menunggu. Kalau sudah  jadi pesanannya segera kami panggil ya Kak Bunga :).

Percakapan di atas adalah contoh dari tindakan ekonomi yang terjadi antara penjual kopi dengan pembeli. Tentu kita juga pernah mengalaminya, lalu apa yang kita rasakan? hal yang pertama kali terlintas, yaitu nyaman. 

Ya, boleh disimpulkan strategi yang dilakukan oleh managemen gerai kopi tersebut telah sukses menarik perhatian konsumennya. Dimulai dengan cara yang sangat simpel yaitu pendekatan melalui sapaan hangat kemudian menanyakan nama. 

Dan itu menjadi bukti bahwa managemen gerai kopi memang benar-benar memikirkan dan menyusun strategi jualannya dengan baik.

Sesuatu hal yang sifatnya sederhana, justru banyak yang luput dari perhatian dan sering terabaikan. Padahal, menyebut nama seseorang, akan memberikan kesan yang positif dan bermakna bagi si pemilik nama tersebut. 

Karena pada dasarnya manusia butuh "pengakuan" dan akan merasa senang bila kehadirannya terasa spesial. Dalam hal ini pelaku usaha dituntut memiliki kepekaan, agar mampu memahami kondisi psikologis daripada konsumennya.

Mengapa penyebutan nama sangat berpengaruh terhadap daya jual dan minat beli dalam dagang atau bisnis ?

Berkenalan sudah Menjadi Budaya Bangsa Indonesia

Masyarakat Indonesia sudah sejak lama dikenal diseluruh dunia sebagai bangsa yang memiliki sikap yang ramah, sopan santun, murah senyum, serta rendah hati. 

Kebiasaan saling tegur sapa dengan basa basi dan sikap yang peduli pada lingkungan sosial, telah menjadi kultur yang menyatu secara alamiah ke dalam pribadi bangsa Indonesia.  Sehingga menjadikan nilai tambah bagi para turis yang berkeinginan untuk singgah.

Keingintahuan (kepo) terhadap sebuah nama, adalah cara awal untuk menarik simpati konsumen.

Membangun Hubungan yang Humanis

Mari kita ilustrasikan melalui pertanyaan seorang penjual kepada pelanggannya. 

a. "ada yang bisa saya bantu ?"  
b. "ada yang bisa saya bantu Pak Andi ?"

Manakah diantara kedua contoh kalimat tersebut yang menurut kita terdengar lebih menarik dan terasa nyaman ? Tentu kebanyakan akan pilih yang poin (b). Ketika nama kita disebut, refleks perhatian kita akan beralih fokus secara otomatis. 

Hal itu disebabkan karena hati kita telah tersentuh dengan merasakan adanya penghargaan dan penghormatan dari orang lain terhadap diri kita.

William Shakespeare pernah mengatakan: 

“Tidak ada bunyi yang lebih manis daripada bunyi dari nama orang itu sendiri”

Bentuk Kepedulian dan Respek

Saya pernah menjumpai 2 (dua) jenis warung makan yang sama dan letaknya berdekatan, namun sangat timpang perbedaan jumlah pelanggannya. 

Saat jam makan siang, warung B selalu dipenuhi oleh antrian pelanggannya. Sedangkan warung A, relatif jarang dikunjungi. Padahal kalau dari segi rasa masakan, warung A lebih enak dan dari segi harga diantara kedua warung tersebut tidak berbeda jauh. 

Setelah saya amati beberapa hari, dapat saya simpulkan bahwa penyebab yang paling mencolok diantara kedua warung itu terletak pada sikap pelayanan pemilik warung. 

Dalam melayani pembeli warung A cenderung bersikap flat, seperti nanya pakai lauk apa, mengambilkan kemudian hitung total makanan. Minim kontak mata dan senyum kepada pelanggan. 

Sedangkan warung B, meski sibuk melayani banyaknya antrian, tetap satu persatu disapa dengan ramah dan sabar melayani "keriwehan" permintaan pelanggannya. 

Hal-hal yang biasanya dianggap remeh dan sepele oleh penjual, berbanding terbalik bagi pelanggan. Pelanggan memang akan memilih kualitas rasa, tetapi bila tidak dibarengi dengan perlakuan sikap yang baik, maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan minat beli. 

Karena lama kelamaan pelanggan akan mencari kondisi yang bisa memberikan kenyamanan dan memperlakukan dirinya dengan sikap penuh antusias dan respek. Sehingga pelanggan pun akan merasa dipedulikan. 

Pelayanan pelanggan yang kurang profesional darimu adalah bisnis tambahan bagi pesaingmu. (Djajendra)

Menyebut nama seseorang dengan ejaan yang benar sangat penting, karena menandakan kita memiliki etika bersosialisasi yang baik. Terlebih saat berkomunikasi dalam interaksi bisnis atau jual beli. 

Hendaknya sikap saling hormat dan menghargai harus tercermin dari perilaku kedua belah pihak. Sehingga sama-sama memberi keuntungan. Pertama, akan menimbulkan minat beli yang besar bagi konsumen, karena adanya rasa kenyamanan yang diterima. 

Kedua, bagi penjual, selain memperoleh keuntungan secara finansial karena banyak pembeli, penjual juga akan mendapatkan konsumen yang meningkat statusnya menjadi pelanggan tetap.

[S K Y]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun