Mohon tunggu...
Khofifah Indar PDF
Khofifah Indar PDF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Pelita Di Tengah Badai

21 Januari 2025   16:35 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:46 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hatiku semakin tersentuh,selama ini Tio jarang sekali bersikap manis terhadap ku,hanya sesekali sajah dan seumur hidupku ini adalah ucapan terindah yang pernah aku dengarkan dari mulut adik laki-lakiku.

"Sama-sama sayang ucapkku",kakak akan selalu mencintai ayah,Tio dan juga Fitri,karna kalian adalah harta yang paling berharga didunia ini,hanya kalian yang kakak miliki saat ini.

"Putri apakah bisa ayah meminta tolong ucap sang ayah".

"Tentu ayah jawab putri"

"Nak ambilah botol disudut kamar ayah,yang ayah gantung dekat jendela dan tolong berikan pada bibimu sekarang juga",

Ayah akan menjaga Tio dan Fitri disini,kebetulan hujan juga sudah Redah.

"Baiklah ayah ucap putri",

"Aku segera mengambil botol tersebut dan langsung pergi kerumah bibi untuk memberikan botol tersebut kepada bibi".

Sesampainya dirumah bibi,bibi terkejut melihat ku dan menanyakan bagaimana bisa aku sampai disini,

Kemudian aku menceritakan semua kejadian kepada bibi dan menyampaikan amanah yang diberikan kepadaku dari ayah, tak lama dirumah bibi seketika ada warga beramai-ramai diluar sembari memanggil namaku.

Aku keluar dan menanyakan apa yang terjadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun