"Ayah mari putri antarkan ke tempat tidur,Ayah harus beristirahat",
Putri memapah sang ayah ke tempat tidurnya,namun betapa pilu hati Sang ayah melihat gabus yang berbalutkan kain kumuh miliknya sudah tergenang oleh air hujan,
"Putri bawa ayah ke ruang tamu sajah nak"ucap sang ayah,putri menuruti permintaan sang ayah.
Sembari menahan goresan luka dihati.
"Syukurlah air hujan sudah Redah nak ucap sang ayah",
Putriku yang cantik,sudah lama sekali kamu tersiksa sebab aku dan ke 2 adikmu nak,"sembari memeluk anak gadisnya tersebut,"maafkan ayah membawamu kepada dunia yang kejam".
Tak kuasa menahan tangis sebab mendengar ucapan dari sang ayah,putri kemudian memeluk erat sang ayah dan mengucapkan kata maaf,
"Maafkan aku ayah,maafkan atas setiap raut wajahku yang terlihat cemberut,maafkan aku atas Setiap keluhanku padamu.
Ayah menatapku dengan bayangan kabur,rasa sakit menjalari tubuhnya mengingatkan bahwa waktu bersamanya sangat berarti,melihat tubuh ayah semakin kurus napasnya semakin sesak,ayah kini hanya bayangan dari sosok laki-laki kuat,tegap,yang dulu membawa kehidupan dalam setiap langkahnya.
Disaat sedang mengobrol dengan ayah,Tio menghampiriku sambil mengendong Fitri,
Tiba-tiba Tio memeluk ku dengan sangat kencang sembari berkata : trimakasih kakak selama ini sudah merawat Tio dan Fitri,kami bangga memiliki kakak yang sangat hebat seperti kakak,