Namun, kehidupan Nadira di kampus tidak semudah itu. Banyak perempuan di lingkungannya iri padanya, termasuk sahabatnya sendiri, Livia. Suatu hari, Livia datang dengan sebuah ide licik.
"Aku dengar kamu dekat dengan Pak Adnan," kata Livia, menyipitkan mata. "Apa kamu pikir dia benar-benar tertarik padamu karena isi kepalamu? Aku yakin, dia sama seperti yang lain. Dia hanya ingin kecantikanmu."
Perkataan itu mengendap di hati Nadira, menanamkan keraguan yang menyakitkan. Di saat yang sama, Arya semakin agresif mendekatinya, menawarkan hadiah-hadiah mahal dan janji-janji muluk.
Hingga suatu malam, sebuah pesta besar diadakan di kampus. Semua orang hadir, termasuk Arya dan Adnan. Nadira mengenakan gaun putih sederhana, tetapi tetap mencuri perhatian seluruh ruangan. Arya mendekatinya dengan segelas anggur di tangan.
"Aku tahu apa yang kamu butuhkan, Nadira. Aku bisa memberikannya," bisiknya. "Kehidupan mewah, kebebasan, apa saja."
Namun sebelum Nadira sempat menjawab, Adnan muncul. "Kamu salah, Arya," katanya dengan tenang. "Yang Nadira butuhkan adalah seseorang yang melihatnya sebagai manusia, bukan sekadar objek kecantikan."
Suasana memanas. Arya, merasa terhina, melempar gelasnya ke lantai. "Kamu pikir kamu siapa, hah? Hanya dosen miskin yang sok bijak!"
Nadira berdiri di antara keduanya. "Berhenti! Aku sudah muak menjadi alasan pertengkaran kalian."
Semua mata tertuju padanya. Nadira menghela napas panjang, lalu melanjutkan, "Aku lelah menjadi orang yang hanya dinilai dari luar. Jika kalian benar-benar peduli, buktikan bahwa kalian melihatku lebih dari sekadar kecantikan."
Setelah malam itu, Nadira menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi. Bahkan Adnan, yang selama ini merasa memahami gadis itu, tak bisa menemukannya. Hingga suatu hari, setahun kemudian, sebuah berita mengejutkan tersebar di kampus.
Nadira ditemukan di sebuah desa terpencil, jauh dari gemerlap kota. Dia menjadi guru bagi anak-anak miskin, mengabdikan hidupnya untuk mendidik generasi muda. Wajahnya masih cantik, tetapi ada sesuatu yang berbeda --- pancaran ketenangan dan kebahagiaan yang tulus.