Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. REDAKTUR Penerbit dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Keladi dan Bahagia yang Tertukar

10 Desember 2024   14:20 Diperbarui: 11 Desember 2024   16:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku terpaku. Tapi sebelum aku sempat membalas, suara bel pintu memecah keheningan.

Aku membuka pintu, dan Rena, si penjual keladi, berdiri di sana dengan pot besar berisi tanaman yang begitu indah. "Bu, saya bawain keladi hibrida baru. Ini lagi booming banget, orang-orang berebut beli."

Aku menatap pot itu. Cantik, sempurna, dan... tak lagi aku butuhkan.

"Terima kasih, Mbak Rena," aku berkata pelan. "Tapi saya nggak beli keladi lagi."

Rena menatapku bingung. "Bu? Ini jenis yang mahal sekali, langka, bisa jadi investasi."

Aku tersenyum kecil. "Mungkin, tapi kebahagiaan saya tidak bisa dibeli lagi. Saya sudah punya cukup."

Aku menutup pintu, merasa lebih ringan dari sebelumnya.

"Mom beneran nggak beli?" Ray bertanya, suaranya setengah menggoda.

Aku tertawa kecil. "Mom nggak tahu. Tapi kalau pun beli, nanti, kalau benar-benar butuh, bukan karena lari dari sesuatu."

Dia mengangguk, memelukku dari samping.

Aku menatap rak keladi yang penuh di ruang tamu. Kali ini, aku tidak melihat daun-daun indahnya. Yang kulihat hanyalah cermin dari diriku---dan perjalanan panjang untuk menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun