Namun, seketika tubuh Jayakusuma muncul di permukaan. Dengan pura-pura kelelahan, ia berenang ke tepi.
"Rama Kendhuruan, siapa yang menang?" tanya Jayakusuma.
"Adipati Jayakusuma menang!" sorak para pendukung Pati, membalas euforia pendukung Sekeber.
Baron Sekeber lunglai. "Aku mengaku kalah, Tuan Jayakusuma. Sebagai tanda taklukku, terimalah baju zirah ini. Jika Tuan kenakan, Tuan akan kebal terhadap senjata tajam."
Jayakusuma menerima baju zirah itu dengan rasa terkejut dan terima kasih. Ia menyerahkan keputusan kepada Kendhuruan.
"Kanjeng Adipati, balaslah kejahatan dengan kebaikan. Namun, agar mudah diawasi, lebih baik jadikan Sekeber Juru Taman," usul Kendhuruan.
Jayakusuma setuju. "Mulai hari ini, Sekeber, kamu saya jadikan Juru Taman. Orang-orang Patiayam pun saya perkenankan pulang ke desa masing-masing. Namun, jangan sekali-kali mengulangi kejahatan kalian."
Baron Sekeber mengangguk pasrah. Damai pun tercipta di Pati.
BERSAMBUNG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H