Mereka berlari ke genthong besar dan masuk ke dalamnya. Kendhuruan memperhatikan sambil menggeleng. "Genthong itu tidak cukup untuk dua anak. Lihat saja, kalau genthong itu pecah!"
Benar saja, genthong itu tiba-tiba retak dan pecah. Kedua anak jatuh terjerembap. Sirwenda menangis dan berlari ke pelukan ibunya. Suli menenangkan mereka sambil memohon maaf kepada Kendhuruan dan Adipati Jayakusuma.
Setelah suasana tenang, percakapan serius dimulai. Kendhuruan membahas strategi menghadapi Baron Sekeber. Ia menyarankan tantangan perang selam di gua Blenderan.
"Peperangan adalah tipu daya, Jayakusuma. Ini mungkin cara terbaik untuk mengakhiri konflik," ujar Kendhuruan bijak.
Adipati Jayakusuma mengangguk setuju. Ia pun segera mempersiapkan segalanya demi menghadapi tantangan besar tersebut.
BERSAMBUNG.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H