Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak Ibrahim dan Warisan Spiritualnya (5)

26 November 2024   15:09 Diperbarui: 26 November 2024   15:13 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ponco:
Oh, jadi Ibrahim dengan cerdik menunjukkan kebodohan penyembahan berhala itu.

Silo:
Benar sekali. Lalu, mari kita bayangkan situasinya: Ibrahim dibawa oleh petugas kerajaan, yang tampaknya cukup dilengkapi dengan senjata tradisional seperti pedang dan tombak, menuju ke kuil yang ada di kota Ur. Ur sendiri terletak di pantai timur Teluk Persia, di mana dari Babilonia, kita harus bergerak lebih jauh ke selatan.

Ponco:
Oh, jadi Ur itu kota yang jauh juga ya?

Silo:
Iya, dan petugas itu membawa Ibrahim untuk dihadapkan kepada Raja Namrud. Ibrahim kemudian diinterogasi langsung di dalam kuil, bukan di balairung istana seperti yang banyak orang bayangkan. Di kuil itulah, Raja Namrud bertanya kepada Ibrahim tentang penghancuran patung-patung, yang menurut desas-desus, dilakukan oleh Ibrahim.

Ponco:
Lalu, bagaimana reaksi Ibrahim terhadap pertanyaan Raja Namrud?

Silo:
Ibrahim menjawab dengan tenang, "Tuan Raja, saya tidak mengerti. Mengapa paduka mencurigai saya yang menghancurkan patung-patung itu, sementara patung besar itu malah dikelilingi oleh palu, yang mungkin digunakan oleh patung itu untuk menghancurkan teman-temannya?" Dengan cara ini, Ibrahim tidak hanya membela diri, tetapi juga mengekspos kebodohan penyembahan terhadap benda mati.

Ponco:
Tapi Raja Namrud pasti marah dengan jawaban Ibrahim, kan?

Silo:
Raja Namrud terkejut dan langsung membantah, "Apakah kau sudah gila, anak muda? Patung itu tidak bisa berbicara, apalagi melakukan apa pun!"

Ponco:
Lalu Ibrahim jawab apa?

Silo:
Ibrahim tersenyum mendengar jawaban Raja Namrud, lalu dengan bijak menjawab, "Betul, patung itu tidak bisa berbicara. Namun, seperti itulah Tuhan yang sejati, yang Maha Kuasa. Patung-patung itu hanyalah benda mati."

Ponco:
Wah, hebat sekali jawaban Ibrahim. Jadi, semua orang yang mendengar pun terheran-heran, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun