Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keledai dalam Cermin

25 November 2024   13:48 Diperbarui: 25 November 2024   14:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Maaf tidak cukup,” balas Riko sebelum menutup telepon.

Aldo meletakkan ponselnya dengan tangan gemetar. Untuk pertama kalinya, ia menyadari betapa besar kerugian yang telah ia timbulkan—bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga orang lain.

Bulan berikutnya, Aldo mencoba memperbaiki hidupnya. Ia menemui mantan bosnya, meminta maaf dan mengakui kesalahannya. Meski bosnya tidak memberikan pekerjaan kembali, ia memberikan nasihat berharga.

“Kau punya potensi besar, Aldo,” katanya. “Tapi potensi itu tidak ada gunanya kalau kau tak belajar dari kesalahan.”

Aldo juga mulai mendengarkan masukan dari orang-orang di sekitarnya. Ia mencatat setiap kesalahan dan mencari cara untuk memperbaikinya. Perlahan, ia belajar menjadi lebih rendah hati.

Setahun kemudian, Aldo mendapat pekerjaan baru. Kali ini, ia bekerja dengan sungguh-sungguh. Ia memimpin tim kecil dan memastikan semua berjalan lancar—bukan dengan perintah, tetapi dengan kerja sama. Suatu hari, ia menghubungi Nia.

“Terima kasih, Nia,” katanya.

“Untuk apa?”

“Untuk menunjukkan cermin itu padaku.”

Malam itu, Aldo berdiri di depan cermin di kamarnya. Ia melihat refleksi dirinya—bukan lagi seorang pria yang menyalahkan orang lain, tetapi seseorang yang berani menghadapi bayangannya sendiri. Ia tersenyum kecil.

“Kau bukan keledai bodoh lagi, Aldo. Kau manusia yang belajar.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun