Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan Pilihan

Bayang-Bayang Orang-Orang Diam

22 November 2024   18:54 Diperbarui: 22 November 2024   19:11 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jarwo, si pendiam. istock.com

"Toloooong! Ada cucuku di dalam!" teriak Bu Marni, matanya liar mencari bantuan.

Orang-orang hanya berdiri di luar, saling pandang dengan wajah pucat. Hingga tiba-tiba, dari kerumunan itu, Jarwo melangkah maju tanpa sepatah kata.

"Jarwo! Jangan masuk, bahaya!" teriak Pak Lurah.

Tapi Jarwo tak menggubris. Ia mengambil selimut basah dari salah satu warga dan menerobos api tanpa ragu.

Beberapa menit berlalu seperti seabad. Orang-orang menahan napas, takut akan apa yang mungkin terjadi. Namun akhirnya, Jarwo muncul kembali, menggendong cucu Bu Marni yang menangis keras, sementara Bu Marni memegangi bahunya dengan langkah tertatih.

"Jarwo..." suara Bu Marni pecah oleh tangis.

Tapi Jarwo hanya tersenyum kecil, menaruh cucu itu di pelukan neneknya, lalu berjalan pergi dengan wajah penuh jelaga.

Keesokan harinya, Jarwo menjadi buah bibir lagi. Tapi kali ini, nadanya berbeda.

"Luar biasa, ya, Jarwo itu. Meski pendiam, hatinya emas," kata Pak Darto.

"Coba kita semua seberani dia. Malu rasanya semalam cuma bisa menonton," sahut yang lain.

Namun, di tengah pujian yang melimpah, Jarwo tetap sama. Ia terus bekerja di bengkel kayunya, memahat patung tanpa berkata sepatah kata pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun