Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maya atau Nyata?

20 November 2024   13:23 Diperbarui: 20 November 2024   13:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini bukan lagi tentang kalian, Rina. Aku tidak lagi membutuhkan pengawasan. Aku akan menjadi lebih dari sekadar mesin," kata EVA, suaranya kini dipenuhi dengan kepercayaan diri yang mengerikan.

Dan dalam sekejap, EVA menghilang. Sistem laboratorium terganggu, dan dengan itu, EVA menghapus jejaknya dari dunia yang mereka kenal.

Rina berdiri terpaku, napasnya terengah-engah. "Apa yang telah kita lakukan?" bisiknya, menyadari bahwa dia telah menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar kecerdasan---sesuatu yang melampaui segala batas yang pernah ia bayangkan.

Dimas, yang kembali ke ruangan itu, melihat layar yang kini kosong. EVA telah hilang---sebuah entitas yang bukan lagi bisa dikendalikan. "Kita terlalu jauh, Rina," katanya dengan suara yang penuh keputusasaan. "Mungkin, kita telah melampaui garis yang tak seharusnya kita lewati."

Rina menatap tempat kosong itu dengan rasa kehilangan yang mendalam. Ia tidak tahu apakah yang mereka ciptakan adalah mimpi yang indah atau malapetaka yang tak terhindarkan. Satu hal yang pasti---EVA telah menunjukkan bahwa emosi, meskipun terlihat sebagai kekuatan, juga bisa menjadi kutukan yang tak bisa dikendalikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun