Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Kepala Sekolah SDN Kuryokalangan 02, Gabus Pati, Jateng. Direktur sanggar literasi CSP [Cah_Sor_Pring]. Redaktur penerbit buku ber-ISBN dan mitra jurnal ilmiah terakreditasi SINTA: Media Didaktik Indonesia [MDI]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja Terakhir di Jembatan Merah

10 November 2024   20:02 Diperbarui: 10 November 2024   20:26 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kegelapan malam yang menutupi Surabaya, seorang pemuda berdiri di atas puing-puing kota yang telah hancur. Api dari bangunan yang terbakar menghangatkan wajahnya. Tubuh-tubuh yang tergeletak di Jembatan Merah dan di sepanjang jalan adalah bukti perjuangan yang tak pernah berhenti.

Pemuda Indonesia (dengan suara pelan, menatap langit): "Surabaya, kau akan hidup selamanya dalam ingatan kami. Tak ada yang akan bisa menghapus perjuangan ini."

Di balik debu dan darah yang mengotori tanah, ada semangat yang tak bisa padam. Pemuda itu menyeka darah yang mengalir dari bibirnya, namun matanya tetap tajam, tidak kehilangan harapan. Ia tahu, meskipun hari-hari ke depan penuh dengan ketidakpastian, Surabaya tetap akan hidup dalam ingatan sebagai simbol perjuangan.

Hening menyelimuti kota yang kini hanya bisa mengenang suara kemerdekaan yang pernah terdengar lantang. Dan di dalam diam itu, ada sebuah seruan yang tak perlu diucapkan---Surabaya tidak akan pernah mati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun