Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sejarah melalui Deep Learning dan Metode Modelling the Way

10 November 2024   15:41 Diperbarui: 12 November 2024   16:23 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pembelajaran di SDN Kuryokalangan 02. dokpri

Metode Modelling the Way (MTW): Pembelajaran yang Lebih Bermakna

Salah satu metode yang dapat mengatasi tantangan ini adalah Modelling the Way (MTW), yang dikembangkan oleh Silberman (2009).

 MTW adalah pengembangan dari metode bermain peran yang berfokus pada pembelajaran berbasis kerja sama kelompok. Di dalamnya, siswa bekerja bersama untuk mendemonstrasikan materi pelajaran yang telah dipelajari.

Agus Suprijono (2010) menyebutkan bahwa MTW memfasilitasi siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran, dengan mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam skenario yang disiapkan bersama kelompok mereka.

Langkah-Langkah Penerapan MTW dalam Pembelajaran Sejarah:

  1. Setelah mempelajari topik tertentu, guru memilih subtopik yang membutuhkan keterampilan praktis baru.
  2. Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendemonstrasikan keterampilan tersebut.
  3. Setiap kelompok diberi waktu 10-15 menit untuk membuat skenario.
  4. Kelompok berlatih memperagakan keterampilan yang telah dipelajari selama 5-7 menit.
  5. Setiap kelompok bergiliran mendemonstrasikan peragaan di depan kelas.
  6. Kelompok lain memberikan umpan balik terhadap demonstrasi tersebut.
  7. Guru memberikan penjelasan dan klarifikasi mengenai materi yang telah dipelajari.

Manfaat MTW dalam Pembelajaran Sejarah

MTW sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran sejarah, khususnya untuk mengajarkan fakta-fakta sejarah yang sering kali harus dihafal.

Dengan metode ini, siswa tidak hanya menghafal tanggal dan peristiwa, tetapi juga merasakan dan menghayati peran tokoh-tokoh sejarah dalam konteks sosial yang lebih luas. Pembelajaran sejarah yang demikian akan lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan mereka.

Penelitian Hattie (2009) dalam Visible Learning menunjukkan bahwa pembelajaran aktif yang melibatkan pengalaman langsung, seperti yang ditawarkan oleh MTW, dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar secara signifikan.

MTW juga sangat fleksibel dan dapat diterapkan di berbagai jenis sekolah, tanpa terkendala oleh faktor geografis atau kondisi fisik sekolah.

Pembelajaran berbasis kelompok dan peragaan ini sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa menurut Piaget (1952), di mana mereka belajar dengan paling efektif melalui pengalaman langsung dan pemecahan masalah nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun