Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

REKTOR sanggar literasi CSP [Cah Sor Pring]. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id atau khoeriabdul2006@gmail.com HP (maaf WA doeloe): 081326649770

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi, Ponco, dan Silo

1 Oktober 2024   22:56 Diperbarui: 2 Oktober 2024   01:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah. Pancasila sebagai warisan dari jenius Nusantara dengan karakter kenusantaraannya itulah, Coy. Merupakan habitat yang tepat bagi tumbuh-kembangnya agama-agama, yang berketuhanan yang Mahaesa, Co."

"Emmm."

Ponco mengangguk-angguk.

"Asal tahu saja, Co. Dalam sejarahnyapun. Di Negeri Pancasila ini. Apapun budaya dan ideology yang masuk, sejauh dapat dicerna oleh system social dan tata nilai setempat, hampir dapat dipastikan, dapat berkembang secara berkelanjutan. Ya kan, Co? Itu angel yang pertama, Co!"

"Emmm..."

Ponco makin mengangguk-angguk. Tapi tanpa tri li li li li li li sebagaimana burung Kutilang.*

"Nah. Pancasila sebagai warisan dari jenius Nusantara dengan karakter kenusantaraannya itulah. Merupakan habitat yang tepat bagi tumbuh-kembangnya agama-agama, yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, Co."

"Jadi. Pancasila bagai wadah dan Agama merupakan isinya, Mas?"

"Penggambaran itu tidak selalu tepat, Co. Karena akan menimbulkan spekulasi persepsi. Seolah-olah Pancasila lebih luas dari Agama.  Atau seolah-olah Pancasila lebih hebat dari Agama. Padahal, Agama dan Pancasila dua hal berbeda, dan bukan bertentangan, Co!" tegas Silo.

"Ya, Mas. Bagaimana kalau ada yang bilang inti Pancasila adalah Agama?"

"Em... Mari, ngopi dulu lah, Co!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun