Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kyai Janur Kuning (05)

7 Desember 2016   03:11 Diperbarui: 7 Desember 2016   19:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber ilustrasi: azimatpusaka.com)

Sejenak kemudian, Permaisuri Sepuh Ajengastuti perlahan-lahan berbalik kanan. Seperti teringat masa lalu yang selama ini dipendamnya dalam-dalam.

“Lalu, siapa Ayahanda saya, Ibu?... Siapa?!...”.

“Jangan salah paham ya, Nak Basoko… Terpaksa saya harus membuka rahasia ini. rahasia yang sudah hampir setengah abad saya simpan rapat-rapat…”.

Permaisuri Sepuh Ajengastuti terhenti sejenak, kemudian…

“Sesungguhnya, sesungguhnya… dirimu itu putra Tumenggung Bagaswaras, Nak Basoko…!”.

“Tumenggung Bagaswaras?!!”, Pangeran Basoko terkejut minta ampun.

“Lalu, sekarang di mana Ayahanda Tumenggung Bagaswaras itu, Ibu?...”.

Permaisuri Sepuh Ajengastuti justru menangis pilu.

“Anakku Basoko… Bagai tersayat-sayat hatiku, jika Ibu teringat kejadian masa lalu itu, Anakku… Ibu teramat menyesali. Karena Ibu merasa ikut berdosa besar… Padahal sejatinya Ibu tahu bahwa  kesengsaraan dan kebahagiaan itu seperti roda gerobag yang selalu ikut kemana saja arah sapi yang menariknya…. Kesengsaraan bakal timbul oleh adanya kebahagiaan…”.

“Aduh, Ibu Ajengastuti… Ibu jangan menambah bingung pikiran saya, Ibu… Yang saya butuhkan itu hanya keterangan Ibu, bab Ayahanda sejati, Ayah Tumenggung Bagaswaras… Tapi Ibu kok malah menangis…”.

“Anakku Basoko… Ketika kamu masih berada di dalam kandungan, Ayahandamu Tumenggung Bagaswaras dibunuh oleh Prabu Mengkuwaseso… Hanya karena Prabu Mengkuwaseso ingin mengambil istri perempuan yang wjudnya seperti Ibumu, ya aku ini, Nak…!”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun