Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kyai Janur Kuning (05)

7 Desember 2016   03:11 Diperbarui: 7 Desember 2016   19:59 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber ilustrasi: azimatpusaka.com)

Gemboslewaslewos gemetaran.

“Mohon maaf, Pa Pa Pangeran… Kapok, Pangeran, Kapok Pangeran… Sa Sama sekali saya tidak akan berani kepada Tuan Pangeran… tapi, sungguh besar rasa kasih saya kepada Pangeran…”.

“Rasa kasih, rasa kasih…?!Kamu ini siapa kok repot-repot mengasihani aku, ha?! Hmm…! La wong hanya gedibal (kotoran) tersempar-sempar yang saya ambil dari jalanan, saya jadikan pembantu di ksatriyan sini, la kok mau mengasihani saya?!!!”.

Kembali amarah Pangeran basoko meledak. Gemboslewaslewos dihajar hingga terkencing-kencing sembari minta-minta ampun.

“Saya sayang Tuan Pangeran Basoko, Tuan… Saya tidak rela bila Tuan Pangeran Basoko tewas karena bunuh diri…”.

“Cukup! Cukup, Gembos!!!... Kupingku mendengung mendengar omonganmu! Mataku risih melihat wujudmu! Sana pergi! Pergi kau Gembos!!!”.

Gertak Pangeran Basoko sembari bergerak ke bilah keris.

Membungkuk hendak memungutnya. Tapi tanpa pikir panjang Gemboslewaslewos menendangnya.

Pangeran Basoko terjungkal.

Maka dengan emosi Pangeran Basoko segera berusaha meraih bilah keris lagi. Dan, karuan saja Gemboslewaslewos menghalanginya.

Maka terjadilah pergumulan antara Pangeran Basoko dan Gemboslewaslewos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun