Mohon tunggu...
Zulkarnain ElMadury
Zulkarnain ElMadury Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Lahir di Sumenep Madura

Hidup itu sangat berharga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Debat Tentang Isbal di Sebuah Majelis Ilmu

18 November 2024   05:02 Diperbarui: 18 November 2024   07:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perdebatan Kian Seru

Pemuda lain yang baru bergabung menyela, "Tapi, Ustaz, bukankah dalam hal ibadah kita harus berfokus pada niat? Jika pakaian panjang saya tidak mengganggu ibadah saya dan niat saya bersih, mengapa harus dilarang?"

Zulkarnain tersenyum lebih lebar. "MasyaAllah, kalian benar-benar haus ilmu. Namun ingatlah, syariat itu tidak hanya bergantung pada niat. Ada aspek ketaatan yang tidak boleh diabaikan. Allah berfirman, 'Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka ambillah, dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.' (QS. Al-Hasyr: 7). Rasulullah melarang isbal, baik dengan niat sombong atau tidak, kecuali ada udzur. Bukankah mengikuti sunnah adalah bentuk ketaatan tertinggi?"

AKHIR PERDEBATAN


Pria bersorban itu menutup diskusi dengan bijak. "Ananda sekalian, ingatlah bahwa kita berdebat bukan untuk menang, tetapi untuk mencari kebenaran. Jika kita berselisih pendapat, jangan sampai hati kita retak. Rasulullah bersabda, 'Barang siapa yang menyeret pakaiannya karena kesombongan, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.' Maka, menghindari pakaian yang melebihi mata kaki adalah jalan selamat, terlepas dari niat kita. Mengapa mengambil risiko ketika ketaatan itu lebih mudah?"

Pemuda pertama menunduk, merenungkan jawabannya. Sementara yang lain perlahan bangkit, merasa puas dengan penjelasan tersebut. Majelis tambahan itu berakhir dengan salam dan doa, meninggalkan jejak ilmu yang mendalam di hati mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun