Mohon tunggu...
Zulkarnain ElMadury
Zulkarnain ElMadury Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Lahir di Sumenep Madura

Hidup itu sangat berharga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Para Imam Empat Mazhab: Kedudukan dan Keunggulan Keilmuanya dalam Menghafal Hadis

1 November 2024   22:23 Diperbarui: 1 November 2024   22:27 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 _"Jika kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW, maka berpeganglah pada sunnah Rasulullah dan tinggalkanlah pendapatku."_ 

Penjelasan: Imam Syafi'i menegaskan agar murid-muridnya mendahulukan sunnah Rasulullah daripada pendapatnya jika terjadi perbedaan.

 4. Imam Ahmad bin Hanbal

 " ."
_"Janganlah kalian taqlid kepadaku, juga jangan taqlid kepada Malik, Syafi'i, al-Auza'i, atau ats-Tsauri. Ambillah dari mana mereka mengambil (yaitu Al-Qur'an dan sunnah)."_ 

Penjelasan: Imam Ahmad mendorong agar para pengikutnya tidak berpegang hanya pada pendapat para imam, melainkan langsung kepada Al-Qur'an dan sunnah sebagai sumber utama.

Pernyataan-pernyataan ini menunjukkan sikap rendah hati dan keterbukaan para imam terhadap kebenaran serta penolakan mereka terhadap fanatisme yang berlebihan. Mereka semua mengutamakan Al-Qur'an dan sunnah sebagai pedoman utama, dan mengingatkan umat untuk tidak menjadikan pendapat mereka sebagai hukum yang tidak dapat diganggu gugat.

 Kesimpulan

Keempat imam besar ini memiliki peran sentral dalam sejarah Islam sebagai penghafal hadis, pendiri mazhab, dan perumus metodologi hukum Islam. Mereka menekankan pentingnya dalil dan keterbukaan terhadap kebenaran serta mengajarkan untuk menghormati perbedaan pendapat tanpa fanatisme. Keilmuan dan kesalehan mereka menjadi panutan dalam perkembangan syariat Islam hingga saat ini, di mana pemikiran mereka tetap hidup dalam keragaman yang harmonis di tengah umat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun