_"Jika kalian menemukan dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah SAW, maka berpeganglah pada sunnah Rasulullah dan tinggalkanlah pendapatku."_Â
Penjelasan: Imam Syafi'i menegaskan agar murid-muridnya mendahulukan sunnah Rasulullah daripada pendapatnya jika terjadi perbedaan.
 4. Imam Ahmad bin Hanbal
 " ."
_"Janganlah kalian taqlid kepadaku, juga jangan taqlid kepada Malik, Syafi'i, al-Auza'i, atau ats-Tsauri. Ambillah dari mana mereka mengambil (yaitu Al-Qur'an dan sunnah)."_Â
Penjelasan: Imam Ahmad mendorong agar para pengikutnya tidak berpegang hanya pada pendapat para imam, melainkan langsung kepada Al-Qur'an dan sunnah sebagai sumber utama.
Pernyataan-pernyataan ini menunjukkan sikap rendah hati dan keterbukaan para imam terhadap kebenaran serta penolakan mereka terhadap fanatisme yang berlebihan. Mereka semua mengutamakan Al-Qur'an dan sunnah sebagai pedoman utama, dan mengingatkan umat untuk tidak menjadikan pendapat mereka sebagai hukum yang tidak dapat diganggu gugat.
 Kesimpulan
Keempat imam besar ini memiliki peran sentral dalam sejarah Islam sebagai penghafal hadis, pendiri mazhab, dan perumus metodologi hukum Islam. Mereka menekankan pentingnya dalil dan keterbukaan terhadap kebenaran serta mengajarkan untuk menghormati perbedaan pendapat tanpa fanatisme. Keilmuan dan kesalehan mereka menjadi panutan dalam perkembangan syariat Islam hingga saat ini, di mana pemikiran mereka tetap hidup dalam keragaman yang harmonis di tengah umat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H