Guru-guru Utama: Imam Syafi'i belajar langsung dari Imam Malik di Madinah, mempelajari mazhab Hanafi melalui Muhammad bin Hasan asy-Syaibani, serta mendapat ilmu dari ulama-ulama hadis di Hijaz, Yaman, dan Mesir.
 Pandangan Metodologi: Beliau dikenal sebagai penggagas pertama ilmu usul fikih, yakni ilmu yang menjelaskan kaidah dasar dalam menggali hukum dari Al-Qur'an dan sunnah. Dalam Ar-Risalah, Imam Syafi'i merumuskan prinsip-prinsip dasar, seperti istidlal, qiyas, dan istishab, yang kemudian menjadi standar dalam ilmu fikih.
Murid-Murid Terkenal: Murid-murid yang ikut menyebarkan pemikiran Imam Syafi'i antara lain Imam Ahmad bin Hanbal, Al-Buwaithi, dan Al-Muzani, yang mengokohkan mazhab Syafi'i di berbagai belahan dunia Islam.
4. Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H)
 Guru-guru Utama: Imam Ahmad belajar dari Imam Syafi'i serta banyak ulama hadis terkemuka di Baghdad dan Makkah. Beliau dikenal mengumpulkan hadis dari berbagai perawi untuk memastikan keabsahan riwayat-riwayat yang akan beliau gunakan.
 Pandangan Metodologi: Imam Ahmad memiliki pendekatan yang lebih literal terhadap nash atau teks hadis. Metodologi beliau menekankan penggunaan hadis bahkan dalam hal-hal yang sering kali menggunakan qiyas. Beliau juga menghindari istihsan dan ijtihad yang bersifat spekulatif.
 Murid-Murid Terkenal: Di antara murid-murid beliau yang terkenal adalah putranya sendiri, Abdullah bin Ahmad, Al-Marrudzi, dan Al-Atsram. Mereka berperan dalam menyusun dan menyebarkan hadis-hadis yang dikumpulkan Imam Ahmad, sekaligus meneruskan mazhab Hanbali.
*Pengaruh Mazhab*
Keempat imam memiliki pengaruh besar terhadap pembentukan hukum Islam di dunia. Mazhab Hanafi banyak diikuti di Asia Tengah, Turki, dan anak benua India. Mazhab Maliki berkembang di Afrika Utara dan beberapa wilayah Arab. Mazhab Syafi'i menyebar luas di Indonesia, Malaysia, Mesir, dan Yaman. Mazhab Hanbali lebih banyak diikuti di kawasan Teluk Arab, khususnya Arab Saudi.
Setiap mazhab memberikan pandangan dan metodologi unik dalam memahami hukum-hukum Islam. Perbedaan di antara mereka menjadi bentuk kekayaan intelektual Islam yang dihormati dan diterima dengan penuh rasa toleransi.
 Peringatan Empat Imam Atas Pengikutnya