Kedua aspek tersebut merupakan hal yang paling penting untuk pengembangan diri siswa dalam berliterasi secara optimal. Yang diharapkan dari upaya-upaya tersebut agar peserta didik dapat menghasilkan sesuatu yang signifikan untuk merealisasikan literasi baca-tulis untuk dirinya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara denan kepulauan terbanyak di dunia dan menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara yang memliki hasil kekayaan alam terbanyak dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.Â
Namun, dalam bidang pendidikan dan literasi, Indonesia adalah negara yang mendapatkan notabene sebagai negara yang memiliki penduduk kurang dalam minat membaca, terutama pada peserta didik. Minimnya minat literasi tersebut yang menjadikan Indonesia memerolah skor membaca sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan hasil keputuasan yang dikeluarkan oleh PISA (Programme for International Student Assessment) tahun 2018, skor Indonesia untuk kemampuan membaca masih berada di level rendah, yaitu 371.Â
Sedangkan Peringkat paling atas dengan kemampuan membaca tertinggi di raih oleh Negara Republik Rakyat China dengan perolehan skor sebanyak 555. Perbedaan yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan negara maju lainnya.
PISA adalah salah satu sistem penilaian dengan ranah internasional yang menitikberatkan penelitian terhadap kemampuan anak usia 16 tahun dalam bidang pendidikan yaitu literasi membaca, literasi matematika, dan literasi di bidang sains. Dari hasil skor PISA tersebut, diperlukan peran aktif guru dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa.
Orang tua sebagai orang pertama yang mendidik serta membimbing anaknya mempunyai tanggung jawab akan pentingnya memberikan pendidikan bagi anaknya. Untuk orang tua yang memiliki waktu dalam mendampingi anak belajar daring mungkin hal tersebut dapat diatasi.
Guru memegang peranan terbesar sebagai fasilitator selain orang tua dalam menumbuhkan kebiasaan literasi di lingkungan sekolah untuk menggantikan peran orang tua di rumah. Maka, berikut ini beberapa hal yang guru perlu lakukan dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa, diantaranya:
1. Menumbuhkan Kesadaran SiswaÂ
Pengajar dapat memberikan dorongan berupa motivasi pada siswa dengan menggunakan metode pendekatan emosional yang dapat dilakukan dengan cara mengingatkan para siswa tentang pentingnya membaca untuk kehidupan.Â
Hasil dari dorongan tersebut akan menjadikan siswa untuk jauh lebih mencari serta mengeksplorasi diri dengan banyak membaca buku pelajaran atau non pelajaran di rumah.