Meski begitu perusahaan minyak dan gas masih berusaha optimis untuk meningkatkan penjualan di tahun-tahun selanjutnya dengan bergantung pada penjualan plastik nantinya.Â
Plastik menjadi rencana perusahaan-perusahaan minyak dan gas di masa mendatang untuk menyelamatkan perusahaan karena orang-orang tentunya akan berpaling pada energi fosil untuk mendukung zero waste carbon telah digadang-gadangkan beberapa tahun terakhir.Â
Perusahaan-perusahaan tersebut tidak mungkin menghentikan bisnis mereka dengan berhenti untuk mengebor minyak bumi. Prospek yang besar dari pasar plastik inilah yang membuat perusahaan minyak dan gas mulai berbondong-bondong untuk membangun pabrik plastik termasuk perusahaan sekelas Exxon dan Shell.Â
Lebih dari 300 proyek pembuatan pabrik plastik telah dilaksanakan. Yang berarti walaupun mereka telah mengurangi untuk memproduksi BBM, mereka tetap akan menghasilkan emisi gas dikemudian hari. Hal ini hanyalah seperti mengganti produk saja tanpa adanya solusi berarti demi keberlangsungan hidup di bumi.
Dampak dari Plastik
Tahukah kamu selain tidak mudahnya terurai, proses produksi plastik sendiri sangatlah berbahaya bagi lingkungan. Karena bahan baku pembuatan dari plastik terbuat dari fosil, maka pembuatan plastik ini sendiri juga akan menghasilkan emisi gas yang sangat beracun termasuk dari pembangkit pabrik itu sendiri yang masih memanfaatkan energi dari fosil. Emisi gas yang beracun ini dapat menimbulkan kanker. Selain itu produksi plastik tidaklah ramah lingkungan dan dapat menyebabkan kenaikan suhu bumi sebagai wujud nyata perubahan iklim.
Daur Ulang (Recycle) yang Sebenarnya Tidak Berarti
Nyatanya mendaur ulang merupakan omong kosong yang ditanamkan oleh perusahaan-perusahaan penghasil plastik untuk kita lakukan. Proses daur ulang tidaklah menyelesaikan masalah dari sampah plastik. Bahkan plastik yang benar-benar terdaur ulang di dunia saat ini hanyalah 9% dari jumlah total keseluruhan sampah plastik. Lalu kemanakah sampah-sampah itu pergi?Â