Mohon tunggu...
Khanifatu Shari Eah
Khanifatu Shari Eah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tetaplah jadi diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Remaja dalam Perspektif Psikologi Pendidikan

6 Januari 2025   10:40 Diperbarui: 6 Januari 2025   10:38 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

           Pertama, masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan fisik dan psikomotorik. Masalah ini dapat berupa adanya variasi yang mencolok dalam tempo dan irama serta kecepatan perkembangan fisik antarindividu atau kelompok, maupun perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbukan gejala-gejala emosinal seperti perasaan malu.

           Kedua, masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif. Bagi individu-individu tertentu, mempelajari bahasa asing bukanlah hal yang menyenangkan, kelemahan dalam bahasa dapat menjadikan bahan cemooh yang bersifat negatif. Intelegensi merupakan kapasitas dasar belajar, bagi yang mempunyai IQ kurang dan tidak mendapat bimbingan yang memadai akan mendapat ekses psikologis yang tidak mencapai hasil yang diharapkan.

           Ketiga, masalah-masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku afektif, konatif, dan kepribadian. Masalah ini timbul karena beberapa hal di antaranya keterikatan hidup di jalan yang tidak terbimbing menimbulkan kenakalan remaja yang berbentuk perkelahian antarkelompok, pencurian, perampokan, prostitusi, dan bentuk-bentuk anti sosial lainnya; konflik dengan orang tua, yang berakibat tidak senang di rumah, bahkan melarikan diri dari rumah; melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan dengan norma masyarakat atau agama, seperti mengonsumsi ganja, narkotika, dan sebagainya.

Model Pemecahan Masalah sebagai Fokus

Ada beberapa model pembelajaran bagi usia remaja ditinjau dari perspektif psikologi perkembangan remaja. Dari beberapa model tersebut penulis melihat model pemecahan masalah sebagai model yang patut diberi perhatian berlebih. Ahli ilmu jiwa seperti Ralph Mosher dan Norman Sprinthall, telah mengembangkan suatu model pembelajaran bagi remaja yang disebut pendidikan psikologi jiwa remaja. Pendekatan model ini berakar dari teori-teori Piaget, Erickson dan Kohlberg tentang pengembangan manusia. Bagi Mosher dan Sprinthall, pendidikan dapat memenuhi kebutuhan remaja yang sedang tumbuh, sebagai contoh, bahwa Pendidikan itu penting bagi remaja, guna memudahkan kemampuannya berpikir dalam bentuk-bentuk abstrak.

Untuk itu, Pieget menganjurkan bagaimana agar peserta didik selama masa remaja dapat mencapai tahap operasi formal di mana dia dapat menentukan kemungkinan-kemungkinan solusi atas masalah-masalah yang diberikan atau dihadapi. Proses pengembangan kemampuan operasi formal itu meliputi: (1) pembentukan identitas pribadi; (2) otonomi pribadi yang lebih besar; (3) kemampuan yang lebih besar dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, seperti anak sebaya dan lawan jenis; (4) pertumbuhan pemikiran susila atau akhlak yang lebih kompleks. Di dalam usaha untuk memenuhi berbagai kebutuhan itu sebagian bisa dilakukan dengan mencoba mengembangkan pendidikan kejuruan dan latihan peranan dewasa. Berangkat dari pemahaman ini pendidik yang baik ialah yang memahami setiap psikologi peserta didiknya sehingga pembelajaran lebih tepat sasaran.

         Oleh sebab itu, pendidikan keluarga menjadi penting. Pendidikan di dalam keluarga berlangsung sejak anak lahir. Bahkan setelah dewasa pun orang tua masih berhak memberikan nasihatnya kepada anak. Keluarga adalah miniatur masyarakat.Keluarga adalah sebuah institusi yang kaya nilai. Orang tua bertanggug jawab untuk mewariskan nilai-nilai itu kepada anak-anak. Pewarisan nilai-nilai itu dilakukan orang tua melalui pendidikan. Sebagai makhluk paedagogik, anak pasti bisa dididik sehingga pada akhirnya nanti anak mampu dengan baik mengemban amanat dari Allh yang bertugas sebagai khalfah di muka bumi.

Kesimpulan

Di masa remaja terdapat berbagai proses kematangan dalam bidang biologis-psikologis. Remaja merupakan awal dari fase hidup yang krusial yaitu sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa di mana pertumbuhan fisik dan psikologis semakin kentara. Pertumbuhan tersebut turut pula mempengaruhi perkembangan kebutuhan yang diperlukan, seperti halnya ingin mencintai dan dicintai, memperoleh pengalaman baru, kebutuhan akan identitas diri serta kebutuhan akan bimbingan orang dewasa disamping belajar untuk melakukan sesuatu untuk menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi persoalan maupun atas tanggung jawab yang dimiliki. Selain itu, model pembelajaran paling yang sesuai dengan psikologi remaja adalah ketika menghadapi pelbagai persoalan yang mengkaitkan antara fisik, kognitif, emosi dan psikososial. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan dunia remaja akan memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan mereka secara optimal serta tumbuhnya sikap dan kebiasaan berperilaku positif yang mendukung pengembangan berbagai potensi dan kemampuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun