Mohon tunggu...
Aden
Aden Mohon Tunggu... Penulis - Khalqinus Taaddin, nama sapaan Aden. Tulisan lainnya bisa dibaca di blog pribadi aden589.wordpress.com

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Benturan antar Peradaban dan Masa Depan Politik Dunia

17 September 2020   19:30 Diperbarui: 17 September 2020   19:37 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Perang Dingin yang di menangkan oleh Amerika Serikat (Blok Barat), Peradaban Islam akan berkoalisi dengan Konfusius (China) untuk melawan Barat, Huntington menyebut ini ialah Perang Dingin Babak II. Peradaban Islam yang di hegemoni oleh Barat sehingga akan berkoalisi dengan Konfusius untuk melawan Barat sehingga terjadinya Benturan Peradaban.

dokpri
dokpri
Dengan paparan ilmiah yang lumayan berbobot, Huntington meyakinkan bahwa pada dasarnya benturan antar peradaban masa depan akan terjadi karena tiga hal pokok: Hegemoni-Arogansi Barat, Intoleransi Islam, dan Fanatisme Konfusionis. Dengan hal ini wajar jika Huntington di anggap sebagai "Provokator Peradaban", dan di hadiahi "Nobel Peperangan".

Bendera dan Identitas Budaya. 

Pada 3 Januari 1992 diadakan sebuah pertemuan antara sarjana-sarjana Russia dan Amerika yang mengambil tempat di salah satu auditorium gedung pemerintah di Moskow. Dua minggu sebelumnya, Uni Soviet bubar dan Negara feodalisme Rusia memperoleh kemerdekaan. 

Sebagai hasilnya, patung Lenin yang berdiri tegak di depan gedung tersebut dirobohkan dan di gantikan dengan berdirinya tiang-tiang bendera dari Negara-negara bekas Uni Soviet. 

Hanya masalahnya, menurut salah seorang sarjana Amerika, bendera --bendera tersebut seringkali berganti-ganti. Setelah hal ini disampaikan kepada sang tuan rumah (Orang-orang Rusia), pada saat break pertama, mereka segera memberikan penjelasan mengenai hal itu.

Tahun-tahun setelah Perang Dingin ialah mulai adanya perubahan identitas-identitas dan simbol-simbol secara dramatis. Naik turunnya bendera-bendera menjadi pertanda bahwa sedang terjadi masa-masa transisi. 

Namun, semakin sering naik turunnya bendera, semakin banyak pula bendera-bendera yang menjulang tinggi dan berkibar dengan pasti.orang-orang Rusia maupun yang lainnya saling berkumpul dan berderet di bawah bendera-bendera dan simbol-simbol identitas kultural mereka yang baru.

Karena orang mencari identitas dan menemukan kembali etnisitas, permusuhan-permusuhan pun menjadi bagian yang tak terpisahkan, dan permusuhan-permusuhuan yang paling berbahaya adalah benturan yang terjadi di antara peradaban-peradaban besar dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun