Mohon tunggu...
Khalimahthoyibah
Khalimahthoyibah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer | Let's to do it, if you can do it

Meluapkan rasa melalui jutaan frasa. Sebab bahasa kata sangat tersirat makna

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Diary Depresi 3

24 Oktober 2024   22:05 Diperbarui: 24 Oktober 2024   22:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari. Hari demi hari berganti, satu dua hari berlalu dengan cepat tinggal di penghujung akhir pekan.

Rasanya telah lama aku menanti sebuah kepastian yang sebenarnya tidak harus aku hiraukan. Tapi itu menjadi bumerang dalam pikiran.

Hingga kini, aku belum menemukan jawaban dari bu Seruni. Keputusan yang katanya tempo hari akan di pikirkan belum jua Ia nyatakan. Padahal aku scrool story, beberapa cekrek healing Ia terbangkan tanpa sungkan.

Ah... mungkin Ia sedang menenangkan pikiran sejenak.... 

Ingin rasanya aku tanyakan via chat aplikasi, tapi aku urungkan. Biarlah, apapun jawabannya tidak akan memengaruhi keputusanku juga.

Di lain sisi.. 

"Rima, apalagi yang kamu pertahankan disana? Toh kamu juga tidak di anggap"

"Kamu ingin selamanya hidup dengan gaji sekecil itu Dek? Memangnya cukup untuk sebulan?"

"Sudahlah, kamu tidak perlu mengorbankan waktu dan pikiranmu lagi jika itu tidak di hargai"

"Jangan bodoh, mereka hanya melihat kemampuanmu, tidak melihat sisi saat kondisimu terpuruk seperti sekarang ini"

.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun