Meningkatkan Kemampuan Menulis Peserta Didik Kelas VIII Pada Materi Recount Text Menggunakan Problem Based Learning dan Picture Series di SMPN 4 Kota Jambi
Penulis: Khairun Nisa, S.Pd
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik di tingkat menengah pertama, pelajaran ini sangatlah bermanfaat dan mampu memfasilitasi siswa untuk melakukan aktivitas di kesehariannya, baik itu mencari informasi, berkomunikasi hingga berinteraksi dengan orang lain.Â
Di fase ini, peserta didik diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris dalam bentuk lisan dan tulis. Meskipun banyak manfaat yang bisa diperoleh, rendahnya motivasi peserta didik dan pola pikir mereka yang menganggap pelajaran ini sulit masih menjadi problematika utama.Â
Dalam pelajaran Bahasa Inggris, kemampuan mendengar, berbicara, membaca dan menulis memiliki tantangan yang berbeda-beda. Peserta didik yang tidak mempunyai basic knowledge akan semakin merasa bahwa pelajaran ini sulit dipahami dan akhirnya ketertarikan belajar menjadi kian menurun. Apalagi sebagian besar peserta didik tidak mempelajari Bahasa Inggris di bangku sekolah dasar.Â
Oleh karena itu, di tingkat menengah pertama ini, Guru diharapkan mampu memberikan pengajaran yang menyenangkan agar peserta didik lebih bersemangat untuk belajar.
Dalam praktik baik ini, penulis memilih kemampuan menulis pada materi recount text karena kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang dianggap sulit oleh peserta didik, tak hanya itu, menulis juga merupakan kemampuan yang kompleks untuk melihat sejauh mana peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat dan mengaitkan nya dengan ide kreatif mereka.Â
Penulis memilih materi recount text karena materi tersebut adalah materi yang harus diajarkan di kelas VIII dan dirasa sangat tepat untuk melatih peserta didik mengungkapkan ide dan menyampaikan apa yang mereka rasakan terkait pengalaman berkesan yang sudah pernah mereka lakukan.Â
Praktik baik ini diharapkan mampu memberikan informasi yang relevan untuk para guru terkait permasalahan yang dihadapi peserta didik terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis recount text dan memotivasi guru agar selalu berupaya merancang kegiatan pembelajaran yang menarik di kelas lebih baik dari apa yang sudah penulis lakukan. Dalam praktik baik ini, penulis bertangung jawab sebagai fasilitator dan motivator.Â
Penulis berusaha untuk memahami karakteristik peserta didik, menyiapkan rpp dan merancang kegiatan pembelajaran agar apa yang dipelajari mudah dipahami dan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Penulis selalu berupaya membuat suasana pembelajaran tetap seru agar peserta didik tidak takut dalam membuat kesalahan dalam proses pembelajaran.
Kesulitan dalam menulis recount text dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kesulitan dalam merubah kata kerja bentuk lampau, penggunaan was & were, keterbatasan kosakata dan kesulitan dalam menuangkan ide dengan memperhatikan struktur teks.Â
Tak hanya itu, berdasarkan hasil diskusi bersama pakar, guru senior serta rekan sejawat, kesulitan peserta didik dalam menulis recount text disebabkan karena guru kurang membiasakan peserta didik untuk menulis, kegiatan yang diberikan guru untuk membimbing peserta didik dalam menulis masih kurang terstuktur dan menarik sehingga kemampuan menulis peserta didik masih belum optimal.Â
Dari hal tersebut, penulis menyadari bahwa kesulitan dalam menulis tidak hanya berasal dari peserta didik namun juga dipengaruhi oleh guru, itulah yang memotivasi penulis untuk lebih berusaha merancang kegiatan yang menyenangkan untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik pada materi recount text dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based-Learning dan Picture Series.
Penulis menggunakan Problem-based learning karena model pembelajaran abad 21 ini cukup menarik dan memotivasi peserta didik untuk berperan aktif serta berpikir kritis dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Selain itu, tahapan aktifitasnya juga terstruktur mulai dari orientasi, mengorganisasikan peserta didik, membimbing, menyajikan hasil karya dan mengevaluasi hasil karya.
Dalam proses pembelajaran, penulis memberikan dua lembar kerja (LKPD) yang berbeda namun sangat berkaitan. Pada LKPD 1, peserta didik diberikan cerita dengan kalimat acak, peserta didik diharapkan mampu memahami teks bacaan dengan memperhatikan struktur teks dan unsur kebahasaan nya sehingga mampu menyusun recount text dengan baik.Â
Pada LKPD 2, peserta didik diminta untuk membuat recount text sederhana dari picture series yang sudah disiapkan oleh penulis. Penulis memilih picture series karena media ini sangat membantu peserta didik untuk dapat menyusun cerita dengan mudah, menyenangkan serta tepat waktu dalam proses pembelajaran. Peserta didik tetap mampu mengembangkan pendapat serta gagasan kreatif mereka untuk membuat cerita lebih menarik. LKPD yang dirancang dengan baik akan memudahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Saat penyampaian materi, penulis menggunakan slide canva serta projector untuk menarik perhatian peserta didik, peserta didik akan bekerja dalam kelompok dan hasil karya yang sudah dikerjakan akan di presentasikan di depan kelas dan di tempel di papan tulis. Setelah semua kelompok melakukan presentasi, penulis akan mempersilahkan setiap kelompok untuk melihat hasil karya secara bergantian.Â
Pada tahapan ini, peserta didik diminta untuk berpikir kritis tentang hasil karya teman sejawat, mulai dari melihat ide cerita serta unsur kebahasaan sehingga nantinya mereka mampu memberikan komentar dan saran terkait hasil kerja. Penulis akan menilai kolaborasi peserta didik dan hasil karya terkait kesesuaian isi dan judul, tata bahasa, kosakata dan lain-lain.Â
Penggunaan model pembelajaran Problem based learning menggunakan picture series untuk meningkatkan kemampuan menulis peserta didik pada materi recount text di SMPN 4 Kota Jambi sangatlah memuaskan, peserta didik sangat antusias menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi sosial, unsur kebahasaan serta struktur teks.Â
Peserta didik mampu bekerjasama dan berbagi ide dalam kelompok. Pada LKPD 1, hampir semua kelompok mendapatkan nilai sempurna dan mampu menyusun teks dari kalimat acak dengan baik. Pada LKPD 2, peserta didik mampu menulis cerita dan menyampaikan ide kreatif nya dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan serta  mampu memberikan komentar dan saran dari hasil kerja teman sejawat dengan penuh percaya diri.
Menurut penulis, yang menjadi faktor keberhasilan dalam penerapan strategi ini adalah hasil karya menulis peserta didik itu sendiri. Kemampuan peserta didik mengembangkan ide kreatif dalam cerita dengan kosakata baru dan grammar yang tepat sudah mulai menunjukkan peningkatan, begitu pula dengan penggunaan simple past tense, temporal sequence, conjunction, serta action verb.Â
Dalam proses pembelajaran, peserta didik telah mampu menentukan struktur teks dengan urutan yang benar dan pemahaman tentang teks juga telah mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pengamatan oleh guru senior dan siswa, penggunaan model pembelajaran problem based learning dan picture series dapat membuat peserta didik lebih memahami materi dan membuat peserta didik lebih bersemangat dalam menulis.Â
Dengan gambar berseri yang disediakan, peserta didik lebih mudah menuangkan ide. LKPD yang menarik, media yang beragam, cara mengajar guru yang menyenangkan, serta aktivitas pembelajaran yang seru sangatlah mempengaruhi motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H