Bund, hidup berjalan seperti ba..jingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran
(Nadin Amizah – Bertaut)
Sebagai salah satu kata paling kasar yang diucapkan seseorang dalam dunia permisuhan alias Misuh Universe, saya yakin kita semua sepakat bahwa kata bajingan adalah salah satu yang paling sering terucap.
Memang, belum ada statistik yang mendukung fakta tersebut. Namun baik anda mengaku pernah mengucapkan atau tidak, kata bajingan lebih familiar terdengar di setiap generasi yang hidup hari ini ketimbang kata misuh yang lebih bersifat kedaerahan seperti jancuk atau anjay yang bahkan sudah tidak kelihatan kasarnya.
Bagi saya, inilah yang menarik saat ini jika kita cermati. Kata bajingan—selain kata “Jancuk” tadi—nampaknya tidak bisa dengan mudah untuk dibuat versi halusnya seperti anjay dan anjir yang berasal dari kata misuh anjing. Kata anying, misalnya, juga seringkali memiliki konotasi yang sama walaupun ada beberapa versi pemaknaannya.
Memang, ada versi yang lebih halus seperti “Bajigur”, namun saya lebih sering mendengar kata ini hanya di beberapa tempat saja terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta saja. Selebihnya, ya di daerah manapun sekalian saja dibikin versi kasarnya. Kalau perlu ditambahkan kata asu di depannya, dan jadilah sebuah kata permisuhan yang kasarnya sangatlah sempurna baik dari segi kata maupun maknanya. “Asu Bajingan” sambil menyebut nama teman Anda, bos Anda, atau lebih direkomendasikan untuk diri sendiri jika cukup sadar diri siapa Anda sesungguhnya.
Saya menulis ini untuk sharing pengalaman saja sejauh saya memahami kata bajingan, karena saya juga bisa dibilang cukup akrab dengan kata ini sedari duduk di bangku sekolah.
Saya juga tidak sedang ngompori pendukung ataupun musuh dari Rocky Gerung yang saat ini baru panas-panasnya dalam gugatan.
Saya juga tidak sedang mengajari anda mengucapkan kata tersebut, karena lebih baik anda tidak usah mempraktekannya. Karena Anda sudah tahu kan konsekuensinya? Yo ra Cuk?
Saya hanya ingin berbagi saja bahwa dunia permisuhan itu lebih dinamis dan unik dari yang kita pahami saat ini berikut dengan varian dan alasan-alasan mengapa kata bajingan ini dipraktikan dalam berkomunikasi.
Jadi saya harap Anda tidak salah memahami tulisan ini, dan jika Anda memiliki pengalaman yang sama, maupun berbeda, mari kita berdiskusi di ruang komentar.