Hari-hari berikutnya, yakni Sabtu dan Minggu, saya dan teman-teman masih berkesempatan belajar sama mbak Kalis. Mbak Kalis memberikan materi tentang menulis di media sosial. Bagi saya pribadi, ilmu tentang menulis di media sosial ini sangat penting karena di era sekarang ini, media sosial telah digunakan oleh hampir keseluruhan makhluk bumi untuk berekspresi, berkomunikasi, dan bertukar informasi.
Belajar sama mbak Kalis membuat saya sedikit-sedikit paham apa yang sebelumnya saya tak paham. Meski tulisan-tulisan yang saya buat di acara itu sering dikritik oleh mbak Kalis. Tapi, secara pribadi saya tidak mempermasalahkan. Justru kritikan dari sang ahlinya ahli itu yang membuat saya semakin termotivasi untuk menulis lebih bagus lagi.
"Anwar, ini kok tulisan kamu kok begini sih, paragraf awal dengan tengah ini agak kurang nyambung," begitulah salah satu kritik dari mbak Kalis yang aku terima.
"Iya mbak, nanti saya coba perbaiki,"
Pada dasarnya, saya bersyukur bisa belajar sama mbak Kalis. Mbak Kalis ini salah satu orang yang menginspirasiku untuk kelak bisa membuat sebuah buku. Rasa-rasanya, saya sudah membayangkan, kalau impian saya ini terwujud, saya kepengen menuliskan nama mbak Kalis di halaman persembahan buku yang saya tulis. Jadi, untuk semua ilmunya, terimakasih mbak Kalis, semoga kapan-kapan kita bisa ngopi-ngopi lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H