Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Erayani, Dokter Gadungan Lesbi

16 Juli 2022   21:11 Diperbarui: 17 Juli 2022   06:25 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih hangat pembicaraan kasus pernikahan sejenis yang terjadi di Jambi, ibukota Sumatera antara Erayani dan Nur Aini. 

Sliweran di berbagai medsos sebut saja Tiktok, Instagram hingga Twitter mengungkap beragam fakta dan opini yang beredar di kalangan publik. 

Hubungan sesama jenis yang dilegalkan di beberapa negara negara berkembang merupakan hal tabu di negara kita.

 Bagaimana tidak, negara ini menganut adat ketimuran yang kental dengan nilai-nilai budaya santun serta norma adat dan agama yang mengikat hukum tertulis maupun tidak tertulis. 

Setelah sekian lama menutup diri dan identitasnya, Nur akhirnya muncul ke hadapan publik dengan menjadi bintang tamu podcast talkshow "Close The Door".

Berdasarkan unggahan video via Youtube channel Dedy Corbuzier dan telah ditonton 5 juta viewers pada 15 Juli 2022 lalu diperoleh beberapa informasi diantaranya

Nur berkenalan dengan Ahnaf Arrafif alias Erayani melalui aplikasi kencan online yang disamarkan dengan bunyi "tiit" di tayangan podcast tersebut. 

Bukan rahasia umum jika data pribadi yang dimasukkan dalam aplikasi sosmed tidak bisa dipastikan kevalidannya. Seseorang bisa saja memiliki beberapa akun dengan mencantumkan email yang berbeda. Bisa dimaklumi jika dengan mudahnya Erayani memalsukan data-data pribadi termasuk "jenis kelamin".

Penampilan Erayani diyakini Nur sebagai lelaki tulen, dengan potongan rambut cepak, suara ngebas dan tubuh kurus. Nur menilai penampilan Erayani mirip dengan anggota boyband Korea, image idol yang terkesan lelaki "cantik" membuat Nur tidak menaruh curiga.

Memutuskan untuk menikah siri dalam jangka waktu sebulan dari waktu berkenalan karena kondisi yang mendesak di keluarga Nur. Diantaranya memiliki bapak yang menderita stroke menahun serta anjuran dari pihak keluarga lain untuk segera menikah. 

Sedikit terasa janggal mengapa keluarga bisa menikahkan tanpa adanya identitas calon suami yang jelas? Beralibi bahwa KTP masih dalam pengurusan, seharusnya bisa menggunakan kartu identitas lain, KK, SIM, paspor atau kartu-kartu keanggotaan lain. Untuk perpanjangan KTP yang mengalami kendala apapun umumnya diberikan surat keterangan sementara dari pihak pemerintah setempat.

Mengaku berprofesi sebagai dokter sekaligus pengusaha. Menjanjikan pengobatan hingga sembuh seperti sedia kala membuat  Nur  rela menggelontorkan dana hingga 300 juta yang "katanya" untuk biaya berobat dan juga keperluan "ini-itu". Satu hal lagi yang terasa janggal, selain sebagai dokter  Erayani juga mengaku memiliki beberapa usaha di Bandung dan memantau semua aktivitas fiktif tersebut hanya melalui ponsel. 

Secara logika seharusnya dia memiliki kemapanan finansial, bukan sebaliknya malah merong-rong keluarga besan.

Sesi yang ditunggu-tunggu adalah dimana NA bercerita mengenai aktivitas di ranjang ala2 "suami-istri". Tak hanya khalayak luas, host pun memiliki rasa keingintahuan tinggi dalam hal ini. Masih menurut pengakuan Nur, ia merasakan bahwa alat kelamin Erayani menyerupai "Mr.P" yang sesungguhnya meski hanya bisa meraba dari luar underwear yang dikenakan "suaminya" dan selalu dilarang untuk melihat secara langsung dengan alasan malu. 

Erayani juga mengaku memiliki kelainan hormonal sehingga memiliki benjolan layaknya payudara, masuk akal karena ada beberapa orang yang memang memiliki kelainan tersebut. 

Untuk melancarkan aksinya pelaku selalu mematikan lampu dan menutup kedua mata Nur saat melakukan hubungan intim. 

Sulit untuk dipahami dan dimengerti sampai Dedy Corbuzier selaku host menanyakan secara detail bagaimana dan apa alat yang digunakan oleh pelaku sebagai "kelamin jadi-jadian". Nur tak bisa memastikan namun meyakinkan kalau "benda" tersebut berbentuk dan berfungsi sebagaimana mestinya. 

Bahkan (maaf) ia merasakan sensasi kepuasan setelah melakukan hubungan badan.

Modus penipuan yang dilakukan Erayani berjalan mulus bahkan sampai ia juga menjadi imam sholat 5 waktu dan adzan di masjid setempat tanpa ada yang merasa curiga. Nur berusaha menjadi "istri" yang berbakti hingga menuruti semua kemauan "suami". 

Sempat diajak tinggal kerumah teman, berwisata ke air terjun hingga diboyong kerumah ibu Erayani dan sekaligus disanalah kedoknya terbongkar. Ibu kandung Nur menjemput paksa anaknya dengan membawa tim buser ke TKP.

Mencoba melihat dari 2 sisi yang berbeda melalui klarifikasi keluarga Erayani diunggah oleh YTC Tribun Jambi pada konferensi pers yang digelar Jumat 8 Juli 2022 lalu menyatakan bahwa semuanya adalah fitnah. Ia sangat yakin jika Nur sudah mengetahui identitas sejati Erayani. 

Rara nama panggilan Erayani di rumah, mengenalkan Nur sebagai teman bukanlah pasangan. Erayani pun sering sholat dirumah dengan memakai mukena dan disaksikan secara langsung oleh Nur. Suryani menyangkal tuduhan penyekapan yang dilakukan anaknya, karena ia mengetahui dengan pasti bahwa selama berada di Lahat, Sumatera Selatan, hubungan keduanya baik-baik saja. 

Menurut pengakuan Suryani, orangtua Nur lah yang menjebak dengan memaksa Erayani tidur sekamar dengan Nur saat pertama kali datang kerumahnya sehingga membuat paman Nur memaksa untuk segera menikahkan sejoli tersebut. Surayani malah menyalahkan pihak keluarga Nur yang menikahkan paksa anaknya tanpa meminta identitas asli. 

Secara tidak langsung Suryani menganggap tuduhan Nur mengada-ada, dan bisa jadi memang hubungan yang terjalin antara Erayani dengan Nur adalah atas dasar suka sama suka.

Resume yang bisa saya simpulkan adalah ini kasus yang aneh tapi nyata. Ada beberapa kemungkinan, yang Pertama: Nur dan keluarga adaalah orang-orang polos yang mudah ditipudaya. Menganggap kisah cintanya bisa semulus drakor sehingga banyak menaruh harapan pada Erayani. 

Apalagi meyakini profesinya sebagai dokter sekaligus pengusaha yang bisa mengangkat derajat kehidupan Nur sekeluarga. Kondisi keluarga Nur yang sepertinya sedang dalam titik jenuh karena menghadapi orang tua laki-laki (ayah) sakit keras sehingga merelakan anaknya dipersunting oleh "pria" asing. 

Ahnaf Arrafif , Sp.BS, S.Art, S.T, AS.H, S.Hum adalah pancingan yang digunakan untuk menarik hati Nur. Sulit untuk diterima karena secara logika gelar-gelar tersebut memiliki background ilmu yang berbeda. Pun mengenai aktivitas seksual, keluguan Nur menyebabkan ia tak memiliki kecurigaan dengan fisik "suami" gadungannya. 

Saya menangkap sepertinya Nur mulai menaruh benih-benih cinta sehingga menjadi "bucin" (budak cinta) yang mengalahkan logika dan perasaan lain selain "cinta buta". 

Kemungkinan Kedua: Erayani melakukan penipuan dengan rapih dan terrencana. Mungkin dengan memalsukan data-data, kemampuan peran yang baik hingga mudah membuat orang percaya, piawai dalam bertutur kata dan mungkin bisa juga menggunakan bantuan "magic". 

Saat ini sedang dilakukan upaya tindak penegakan hukum terhadap Erayani. Entah siapa yang benar atau salah, waktu yang akan membuktikan dan kebenaran pun akan terkuak cepat atau lambat. *deeja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun