Mohon tunggu...
Khadeejannisa
Khadeejannisa Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

بسم الله Menulis adl caraku berbagi dan bercerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Erayani, Dokter Gadungan Lesbi

16 Juli 2022   21:11 Diperbarui: 17 Juli 2022   06:25 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rara nama panggilan Erayani di rumah, mengenalkan Nur sebagai teman bukanlah pasangan. Erayani pun sering sholat dirumah dengan memakai mukena dan disaksikan secara langsung oleh Nur. Suryani menyangkal tuduhan penyekapan yang dilakukan anaknya, karena ia mengetahui dengan pasti bahwa selama berada di Lahat, Sumatera Selatan, hubungan keduanya baik-baik saja. 

Menurut pengakuan Suryani, orangtua Nur lah yang menjebak dengan memaksa Erayani tidur sekamar dengan Nur saat pertama kali datang kerumahnya sehingga membuat paman Nur memaksa untuk segera menikahkan sejoli tersebut. Surayani malah menyalahkan pihak keluarga Nur yang menikahkan paksa anaknya tanpa meminta identitas asli. 

Secara tidak langsung Suryani menganggap tuduhan Nur mengada-ada, dan bisa jadi memang hubungan yang terjalin antara Erayani dengan Nur adalah atas dasar suka sama suka.

Resume yang bisa saya simpulkan adalah ini kasus yang aneh tapi nyata. Ada beberapa kemungkinan, yang Pertama: Nur dan keluarga adaalah orang-orang polos yang mudah ditipudaya. Menganggap kisah cintanya bisa semulus drakor sehingga banyak menaruh harapan pada Erayani. 

Apalagi meyakini profesinya sebagai dokter sekaligus pengusaha yang bisa mengangkat derajat kehidupan Nur sekeluarga. Kondisi keluarga Nur yang sepertinya sedang dalam titik jenuh karena menghadapi orang tua laki-laki (ayah) sakit keras sehingga merelakan anaknya dipersunting oleh "pria" asing. 

Ahnaf Arrafif , Sp.BS, S.Art, S.T, AS.H, S.Hum adalah pancingan yang digunakan untuk menarik hati Nur. Sulit untuk diterima karena secara logika gelar-gelar tersebut memiliki background ilmu yang berbeda. Pun mengenai aktivitas seksual, keluguan Nur menyebabkan ia tak memiliki kecurigaan dengan fisik "suami" gadungannya. 

Saya menangkap sepertinya Nur mulai menaruh benih-benih cinta sehingga menjadi "bucin" (budak cinta) yang mengalahkan logika dan perasaan lain selain "cinta buta". 

Kemungkinan Kedua: Erayani melakukan penipuan dengan rapih dan terrencana. Mungkin dengan memalsukan data-data, kemampuan peran yang baik hingga mudah membuat orang percaya, piawai dalam bertutur kata dan mungkin bisa juga menggunakan bantuan "magic". 

Saat ini sedang dilakukan upaya tindak penegakan hukum terhadap Erayani. Entah siapa yang benar atau salah, waktu yang akan membuktikan dan kebenaran pun akan terkuak cepat atau lambat. *deeja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun