Sebagaimana kita ketahui bahwa literasi berarti aktivitas kita dalam membaca. Dalam tafsir Al-Misbah karya Quraisy Syihab disebutkan bahwa "Membaca" memiliki arti asal "mengumpulkan", maksudnya "mengumpulkan informasi yang ada".
Dikutip oleh Nahason Bastin (2022), Oktariani dan Ekadiansyah (2020) mengungkapkan bahwa literasi memiliki manfaat.Â
Pertama, kegiatan literasi dapat menambah pengetahuan kosa kata kita.Â
Kedua, kegiatan literasi membantu kita untuk menambah banyak wawasan dan informasi baru.Â
Ketiga, selain menambah wawasan dan informasi, literasi membantu kita untuk memaknai gagasan yang terdapat dalam wawasan dan informasi yang kita dapat.Â
Keempat, meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir kritis seseorang.Â
Kelima, membantu seseorang dalam merangkai kata-kata yang penuh dengan gagasan.Â
Keenam, meningkatkan kemampuan verbal seseorang.Â
Ketujuh, membantu meningkatkan fokus dan konsentrasi.Â
Kedelapan, menjadi bahan inspirasi untuk menulis apa saja yang dikehendaki.
Sebenarnya, dengan mengembangkan manfaat literasi tadi, maka manfaat literasi yang sesungguhnya sangatlah banyak. Mungkin teman-teman bisa menambah atau bahkan merasakan manfaat literasi selain dari yang telah disebutkan di atas. Misalnya, menambah kecerdasan, membuat seseorang bertindak tepat, dan sebagainya.
Nah, disini, saya ingin berbagi tentang literasi-literasi yang perlu untuk dilakukan, sehingga kita dapat bersama-sama mengamalkan apa yang kita dapat dalam kehidupan sehari-hari.Â
Harapan pentingnya, semua yang kita lakukan dalam kehidupan kita akan menjadi semakin mudah karena faktor pengamalan akan literasi yang kita lakukan.
Lalu, apasih literasi itu? Menurut situs britanica.com,
"Literacy, capacity to communicate using inscribed, printed, or electronic signs or symbols for representing language."
Literasi diartikan sebagai kemampuan untuk berkomunikasi dengan menggunakan tulisan, tercetak, atau simbol-simbol atau tanda-tanda elektronik untuk mewakili bahasa.Â
Singkatnya, literasi itu merupakan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan simbol-simbol bahasa. Maka dari itu, membaca dan menulis tercakup dalam hakekat (substance) daripada literasi.
Lalu, Apa sajakah macam-macam literasi itu? Mari simak sampai tuntas.
Â
Prioritas pertama, literasi kitab suci.
 Sebagai bangsa yang berpegang teguh terhadap sila pertama, tentu literasi kitab suci harusnya menjadi prioritas utama bagi kita. Literasi Al-Quran merupakan literasi yang penting untuk kita lakukan bagi seluruh kalangan.Â
Hal tersebut dikarenakan Al-Quran merupakan kitab suci yang di dalamnya tidak ada kebohongan sama sekali, karena disampaikan melalui sosok yang paling terpercaya. Isinya adalah pedoman hidup bagi seluruh manusia yang ada di alam ini, sekaligus akar daripada solusi seluruh problematika di muka bumi. Â
Literasi kitab suci dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun secara langsung, tentu kita membaca kitab suci kita dengan cara membacanya langsung, alias objek yang dibacanya kitab suci itu sendiri.Â
Namun, literasi kitab suci secara tidak langsung pun sangat perlu dilakukan mengingat agar kita tidak asal dalam menafsirkan kitab suci kita. Maka dari itu, para pakar kitab suci, seperti pakar Al-Quran Misalnya, menuliskan berbagai buku-buku tafsir untuk menjelaskankan isi Al-Quran secara jelas.
 Bahkan, literasi kitab suci secara tidak langsung dapat dilakukan tanpa membaca nukilan langsung dari Al-Quran, seperti membaca buku-buku hadis, fiqh, aqidah/kalam, dan akhlak/tasawwuf. Alasannya, karena buku-buku tersebut menjelaskan maksud-maksud dari Al-Quran itu sendiri.
Harapan daripada aktivitas literasi ini, diantaranya kita dapat menjadi sosok yang senatiasa terhubung dengan Pencipta kita. Dengan hati yang selalu terhubung dengan Pencipta kita, menjadikan masing-masing kita untuk senantiasa menjauhi berbagai larangan Pencipta kita dimuka bumi, sehingga kita dapat menjadi sosok yang berbakti kepada Pencipta kita dan terjauh dari segala dampak buruk dari bentuk kedurhakaan kepada Pencipta kita.
Prioritas kedua, literasi karya ilmiah.Â
Literasi ini bisa dilakukan dengan cara membaca buku-buku ilmiah atau artikel-artikel ilmiah. Biasanya membaca buku-buku ilmiah, kita membaca teori-teori yang sudah diuji oleh para peneliti, baik itu penyampainnya secara formal maupun informal. Sedangkan membaca artikel-artikel ilmiah kita membaca penerapan daripada teori-teori yang terdapat pada buku-buku ilmiah.Â
Namun, dari membaca artikel-artikel ilmiah bisa menjadi inspirasi untuk menemukan teori terbaru, mengingat artikel-artikel ilmiah ditulis berdasarkan kebaruan suatu temuan, atau disebut novelty.
Harapan penting daripada literasi karya ilmiah, yaitu membantu kita untuk bisa menemukan kebenaran objektif dan ilmiah. Selain itu, manfaat literasi karya ilmiah diantaranya membantu kita untuk berpikir secara teoritikal, dan kritis.
Tentu saja hal tersebut penting, karena dengan berpikir speerti itu kita bisa mendeteksi antara informasi yang hoax atau tidak. Hal tersebut dikarenakan karya ilmiah ditulis berdasarkan apa adanya dari fakta-fakta ada.
Lebih penting daripada itu, pengamalan literasi karya ilmiah dalam kehidupan sehari-hari sangat membantu kita untuk melakukan aktivitas kita dengan efektif dan efisien.Â
Misalnya, seseorang berperan menjadi pemimpin, atau manajer, ketika membaca buku-buku tentang leadership, tentu harapan pemimpin atau manajer dalam bertindak adil sangat tinggi juga, karena memang sudah tahu ilmu daripada memimpin dan mengatur bahawannya.
Prioritas ketiga, literasi finansial.
Dilansir dari situs europa.eu literasi finansial merupakan kemampuan dan skill yang dibutuhkan untuk membuat keputusan penting dalam hal keuangan. Kemampuan dan skill tersebut sudah tentu berkaitan dengan angka-angka atau data-data statistik mengenai keuangan.
Menurut situs investopedia.com ruang lingkup daripada literasi finansial mencakup kemampuan membuat rencana anggaran harian/bulanan/tahunan, kemampuan untuk mengendalikan arus jual beli dari cash yang ada, evaluasi antara pemasukan dan pengeluaran, perumusan strategi keuangan baik itu jangka pendek, menengah maupun, panjang, dan lain-lain yang masih berkaitan.
Tentu dengan melakukan literasi finansial, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan menjadi manusia-manusia yang boros alias mubazir.
Literasi finansial mampu menjadi faktor penting dalam mengendalikan kondisi keuangan kita. Bahkan, literasi finansial bisa menjadi bekal kita dalam melipat pemasukan kita agar lebih banyak dan dapat dimanfaatkan dalam hal-hal positif. Â
Selain itu, literasi finansial membantu kita dalam menghadapi kondisi-kondisi kehidupan yang tak terduga alias darurat, dan membantu kita dalam mencapai cita-cita kita.
Prioritas keempat, literasi berita/informasi.
Tentu saja yang keempat ini tidak dapat kita tinggalkan, karena berita atau informasi pasti memberikan dampak penting tersendiri bagi masing-masing individu.Â
Misalnya hal-hal yang berkaitan dengan kebutuan sehari-hari seperti info lowongan pekerjaan, informasi tentang administrasi pribadi yang sifatnya privasi. Atau agar kita menjadi tahu isu-isu yang sedang terjadi saat ini yang kemudian kita respon dengan tanggapan yang baik.Â
Intinya, agar kita tidak ketinggalan zaman sih/ ketinggalan sama orang lain. Kasarnya agar kita tidak sampai kurang update soal-soal kejadian yang terjadi kekinian.
Prioritas kelima, literasi sastra.
Tak kalah penting juga literasi sastra penting sekali untuk dilakukan. Hal itu bisa menambah wawasan kita dalam berbahasa baik dan benar, terutama Bahasa Indonesia.Â
Literasi sastra ini mencakup membaca/menulis puisi, cerpen, atau pun novel. Manfaat penting lainnya dari melaukan literasi sastra ialah menjadi sarana hiburan dan imajinasi bagi kita.
Cukup sudah pembahasan mengenai literasi yang sifatnya prioritas semoga menjadi manfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H