Mohon tunggu...
Kristine gaby
Kristine gaby Mohon Tunggu... -

cewek yang suka petualangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya di Sudut Senyuman

15 Desember 2010   11:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:42 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Sejak saya bayi, saya sudah tidak punya orang tua. Hanya almarhum nenek saja yang yang saya ingat sudah membesarkan saya. Dan sebelum meninggal nenek bilang saya harus sekolah.”

“Luar biasa kamu,Dek.Memang kamu hutang ke sekolah berapa lagi,Dek?” Tanya Reraena.

“Tinggal seratus dua puluh lima ribu lagi,Kak!” jawab gadis itu dengan lantang.

Reraena pun mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu, dan memberikannya pada gadis itu.

“Ini,Lunasin hutang kamu. Dan kamu sekolah ya.” Jawab Reraena.

“Kak,ini banyak sekali. Saya takut buat menerimanya.”

“Saya bayar kamu untuk konser kamu tadi. Saya kagum saat kamu menyelesaikan konser kamu tadi, meski kamu terbatuk demi menyelesaikannya, dan itu sangat professional sekali. Seorang penynyi terkenal yang bernyanyi di atas panggung belum tentu bias seperti kamu.Seharusnya saya bayar kamu lebih dari ini, tapi uang saya tidak cukup untuk membayar orang besar seperti kamu. Karena kerja keras kamu itu mahal harganya.” Reraena member senyuman tulus pada gadis itu.

Meski sebagian dari perkataan Reraena tidak bisa dipahami gadis kecil itu, tapi gadis itu yakin bahwa Reraena adalah orangyang baik. Dan air mata pun terjatuh membasahi pipi kotor gadis kecil tersebut.

Dio hanya memandang keduanya dengan kagum, sahabatnya yang rendah hati padahal dia adalah seorang anak orang kaya, dan seorang gadis kecil yang matanya memancarkan cahaya masa depan yang cerah karena bisa bersekolah lagi tanpa harus menyanyi di jalanan.

-THE END-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun