Mohon tunggu...
Kezia Laura
Kezia Laura Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia

Maba yang hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Antara Kehormatan Perempuan dan Kejamnya Adat: Sebuah Analisis Naskah Drama "Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam" karya Jesy Segitiga

22 Desember 2023   10:04 Diperbarui: 22 Desember 2023   10:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakter setiap tokoh dibuat benar-benar hidup. Adanya dialog yang penuh emosi sangat mendukung pembentukan karakter pada tokoh. Seperti kesengsaraan yang dirasakan oleh Magi, jahatnya Leba Ali, dinginnya Ama Bobo, kelembutan Ina Bobo, serta ketulusan hati Dangu. Dengan dialog antartokoh yang baik, pembaca dapat membayangkan laku karakter dalam cerita.

Membaca naskah drama Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam yang dibuat oleh Jesy Segitiga merupakan pengalaman yang menyenangkan. Menyelami kisah Magi Diela sekaligus belajar tentang adat yang unik di Indonesia meninggalkan bekas kesan yang campur-aduk. Kekaguman, emosi, hingga rasa penasaran menyelimuti hati saya sebagai pembaca. Semoga ke depannya anak-anak muda dan penulis Indonesia mampu menghasilkan lebih banyak naskah drana yang menghibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun